Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Panas

Penyebab Cuaca Panas atau Suhu Panas di Indonesia Menurut BMKG, Negara Asia Lain Lebih Parah

Penyebab seperti dinamika atmosfer yang tidak biasa, pengaruh gerak semu Matahari, pemanasan global, dan perubahan iklim.

Editor: Ansar
TribunJogja
Ilustrasi cuaca panas ekstrem. BMKG mengungkapkan ada 5 faktor yang membuat cuaca sangat panas di Indonesia saat ini. 

Dwikorita menjelaskan bahwa suhu panas Indonesia mulai turun sejak 17 April 2023 lalu.

Pada 17 April 2023, pengamatan stasiun BMKG di Ciputat sempat mencatat lonjakan suhu maksimum mencapai 37,2 derajat Celsius.

Setelah itu, suhu panas mulai turun dan suhu rata-rata di wilayah Indonesia berkisar 34-26 derajat Celsius.

“Variasi suhu maksimum 34-36 derajat Celsius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tutur Dwikorita.

“Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta bulan April, Mei, dan Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November,” lanjutnya.

Sejumlah masyarakat Tokyo terlihat beraktivitas di tengah gelombang panas, di sekitar Imperial Palace, Tokyo, (29/06/2022).

 Di sisi lain, Dwikorita juga menjelaskan bagaimana suatu wilayah dapat dikategorikan mengalami gelombang panas.

Ada 2 kriteria yang digunakan, yakni karakteristik fenomena dan indikator statistik suhu kejadian.

Berikut penjelasannya:

1. Karakteristik fenomena Dwikorita menerangkan bahwa gelombang panas biasanya terjadi di wilayah yang berada di lintang tengah dan tinggi, baik di belahan Bumi bagian Utara maupun Selatan.

Gelombang panas juga terjadi di wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar atau wilayah kontinental atau subkontinental.

Sementara Indonesia di terletak di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas.

Di sisi lain, Dwikorita mengatakan, gelombang panas umumnya juga terjadi karena berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area dengan luasan besar secara persisten selama beberapa hari.

Hal tersebut berkaitan dengan aktivitas gelombang Rossby di troposfer bagian atas.

“Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan atau subsidensi sehingga termampatkan dan suhu permukaan meningkat karena umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer,” jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved