Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iskandar Idy Meninggal

KH Iskandar Idy Meninggal, Prof Hamdan Juhannis: Saya Sering Datang Berguru Pengalaman

Prof Hamdan juga menganggap KH Iskandar Idy sebagai gurunya dan sering datang untuk belajar dari pengalaman dan pelajarannya.

DOK TRIBUN TIMUR
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis. Prof Hamdan Juhannis turut berbela sungkawa atas meninggalnya Mantan Ketua NU Sulawesi Selatan (Sulsel) KH Iskandar Idy. 

Dalam tata tertib, calon yang lolos pada tahap selanjutnya harus mengantongi lima suara.

Calon yang lolos yakni Iskandar Idy dan Abdul Kadir Ahmad.

Dalam tatib Konferwil XII telah disepakati setiap calon ketua tanfidziah mesti mendapat restu dari rais syuriyah terpilih.

Baca juga: Sosok Prof Idy di Mata Muhammad Tonang: Penyatu Komponen Warga NU

Baca juga: Ayah Fadly Ananda Meninggal Dunia, Simak Perjalanan Iskandar Idy Pimpin Nahdlatul Ulama Sulsel

Selanjutnya diadakan pemaparan visi misi, dari kedua calon ketua tanfidziah.

Dalam visi dan misinya, Iskandar Idy, menyatakan kesanggupannya membangun NU Sulsel baik secara jam’iyyah dan jama’ah.

Serta akan membangun NU secara fisik yakni memperbaiki infrastruktur kepemilikan NU Sulsel seperti kantor GPK PWNU Sulsel dan lain-lain.

Setelah diadakan pemilihan Ketua Tanfidziyah. Iskandar Idy memperoleh 13 suara dan Abdul Kadir Ahmad 12 suara.

Mundur dari Ketua NU Sulsel

Prof Iskandar Idy pernah menjabat sebagai ketua Pimpinan Wilayah Nahdalatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan periode 2013-2018.

Namun ia tak menyelesaikan masa jabatannya sebagai ketua NU Sulsel.

Iskandar Idy mundur sebagai ketua NU Sulsel pada Senin (6/3/2017).

"Berhubung usia sudah sepuh, kesehatan berkurang terus sedangkan tuntutan organisasi tambah banyak. Yang pasti tidak dapat saya penuhi," tulis Prof Iskandar di grup WhatsApp Aswaja, Senin (6/3/2017).

"Demi kecintaan saya kepada NU, maka terhitung tanggal dan hari ini 6 Maret 2017 saya nyatakan mengundurkan diri dan berhenti menjadi Ketua NU Provinsi Sulsel," tambah Iskandar.

Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini menambahkan, proses pergantian dirinya diserahkan ke mekanisme organisasi sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) NU Sulsel.

"Surat pernyataan tertulis akan saya serahkan ke PB hari ini dan untuk pengurus wilayah (Syuriah Tanfidziah) akan saya serahkan setelah tiba di Makassar," ujarnya.

Iskandar berharap kedepan, PWNU Sulsel ke depan kepengurusannya lebih bagus. Menurutnya, NU akan besar sesuai cita-cita kita semua.

"Saya memohon maaf atas segala kelemahan dan dan kesalahan saya selama memimpin NU Sulsel," kata Prof Iskandar.(*)

Laporan Wartawan TribunTimur.com, Sayyid Zulfadli

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved