Jumlah Utang Fifian Adeningsih Bupati yang Bikin Murka Pedagang Pasar, Sembako Pilkada Tak Dibayar

TRIBUN-TIMUR.COM - Jumlah utang Bupati Kepulauan Sula Maluku Utara, Fifian Adeningsih Mus kepada pegagang pasar yang mengamuk terungkap.

Utang Fifian Adeningsih berupa sembako tersebut diambil saat sedang kampanye Pilkada Kepulauan Sula.

Akibat ulah wanita yang sedang berdagang tersebut, Fifian langsung viral.

Fifian ditagih pedagang pasar lantaran utang sembakonya sudah dua tahun tak dibayar.

Ibu bupati ditagih dan dimarahi oleh pedagang terungkap setelah adanya video yang beredar.

Video itu menunjukkan seorang pedagang di pasar yang meneriaki Fifian Adeningsih Mus, mengenai masalah utang.

Baca juga: Sosok dan Sumber Harta Fifian Bupati yang Ditagih Pedagang Gegara Tak Bayar Utang, Tak Punya Mobil

Baca juga: Profil dan Harta Fifian Adeningsih Bupati Sula Dimarahi Pedagang Gegara Tak Bayar Utang, Kader PDIP

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ndorobei.official pada tanggal 15 April 2023.

Dalam keterangan unggahan video, disebutkan, kejadian itu terjadi ketika Fifian Adeningsih Mus menantau harga bahan pokok di pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Merupakan aib !!! Saat Bupati sedang kunjungan kerja pengecekan harga bahan pokok menjelang hari Raya Lebaran, mungkin karena lupa pernah ada hutang ke pedagang," tulis keterangan video tersebut.

Akun tersebut menyampaikan, Fifian Adeningsih Mus pernah mengambil sembako senilai Rp85 juta dari pedagang tersebut untuk tim sukses selama Pilkada.

Namun, Fifian tak kunjung  membayar utang senilai puluhan juta rupiah tersebut selama 2 tahun.

"Dalam sekejap ada pedagang teriak mengamuk di pasar menagih utang dari Bupati Sula Maluku Utara, Fifian Adeningaih Mus. Katanya pernah ambil sembako untuk tim sukses, namun senilai 85 juta rupiah tidak dibayarkan selama 2 tahun," demikian tertulis keterangan unggahan video tersebut.

Dalam video terlihat seorang pedagang perempuan di pasar meneriaki seseorang yang diduga adalah Fifian Adeningsih.

Dua wanita berbaju putih mendekati pedagang tersebut dan berusaha menenangkannya.

"Terlalu Sakit Ibu," kata pedagang itu kepada dua perempuan berbaju putih dan rok hitam.