Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

25 Orang Terjaring OTT KPK Dugaan Korupsi Proyek Kereta Api Trans Sulawesi dan Proyek Lainnya

KPK telah menangkap sebanyak 25 orang dalam OTT pejabat Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Stasiun kereta api Trans Sulawesi di Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, saat diabadikan, Kamis (1/10/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) soal kasus dugaan korupsi proyek kereta api.

Hingga saat ini, komisi anti rasuah itu telah menangkap sebanyak 25 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) pejabat Balai Teknis Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah (Jateng).

Dalam OTT itu, KPK menyita uang miliaran rupiah dan ribuan dollar Amerika Serikat.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengungkapkan, uang miliaran rupiah itu dijadikan barang bukti permulaan KPK.

"Sebagai bukti permulaan, sekitar miliaran rupiah. Ada juga uang sebanyak sekitar ribuan dollar Amerika Serikat," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).

Ali mengatakan, berdasarkan informasi paling mutakhir, OTT dilakukan di Semarang, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Sampai saat ini, KPK mengamankan 25 orang terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan jalur kereta api.

"Terdiri dari para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pejabat terkait lainnya serta para pihak swasta," tutur Ali.

Menurut Ali, KPK menduga, para terperiksa melakukan tindak pidana korupsi terkait pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi dan proyek-proyek perbaikan perlintasan kereta api lain.

Proyek tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Diberitakan sebelumnya, KPK melakukan OTT di Semarang, Jawa Tengah dan Jakarta.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, OTT dilakukan pada Selasa (11/4/2023) siang.

"Benar, KPK telah melakukan giat tangkap tangan siang tadi di Semarang dan Jakarta," kata Ghufron saat dihubungi Kompas.com. 

Kereta Api Sulsel Baru Diresmikan Jokowi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Depo Maros Kereta Api Makassar-Parepare, Rabu (29/3/2023).

Peresmian Depo ditandai dengan penarikan tuas sirine kereta dan penandatanganan prasasti.

Dalam sambutannya, Jokowi menyebutkan pembangunan transportasi massal di Indonesia terlambat.

"Kita ini terlambat dalam membangun transportasi massal, padahal itu adalah hal basic untuk menghubungkan antar kota/kabupaten hingga provinsi," katanya.

Alhasil keterlambatan tersebut, mengakibatkan kepemilikan kendaraan pribadi masyarakat semakin meningkat.

"Semua orang berondong-bondong naik mobil pribadi tidak ada yang mau transportasi massal dan akibatnya macet. Tidak hanya di Jakarta, namun hampir di seluruh kota," ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya mendorong agar pembangunan kereta api dapat dilakukan di seluruh wilayah.

"Kita pilih yang paling murah, yakni kereta. Lalu kita perintahkan untuk dibagun, fokusnya ada dua yakni di Kalimantan dan Sulawesi. Lalu diputuskan untuk membangun di Sulawesi," ujarnya.

Ia pun menyampaikan komitmennya untuk membangun rel Kereta trans Sulawesi.

Meski saat ini, kata dia, fokusnya hanya dari Makassar ke Parepare.

"Oleh karena itu, saya saya sangat senang apa yang telah kita mulai ini. Jalur kereta api Trans Sulawesi ini insyaallah akan sambung menyambung hingga dari Makassar ke Sulawesi Utara, Manado," tambahnya.

Dirinya pun menyebutkan keberadaan kereta api mampu menjadi daya saing terhadap Indonesia.

"Jika keretanya banyak, ada untuk penumpang, wisata dan barang, maka akan memberikan daya saing, negara kita akan semakin baik, karena semuanya diangkut dengan transportasi yang murah," tambahnya.

Dalam peresmian tersebut, mantan wali Kota Solo itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo.(*)

(Sumber: Kompas.com/Syakirun Ni'am)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Amankan Uang Miliaran Rupiah dan Ribuan Dollar AS dalam OTT Suap Proyek Jalur Kereta"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved