Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Deretan 4 Jenderal Asal Makassar Berkarier Cemerlang: Fadil Imran hingga Awal Chairuddin

Naiknya posisi Muhammad Fadil Imran menjadi Kabaharkam Polri membuat nama Jenderal Asal Makassar Sulawesi Selatan terangkat.

Editor: Ari Maryadi
Instagram @poldametrojaya/Tribun Network
Kolase empat Jenderal asal Makassar. Komjen M Fadil Imran, Irjen Andi Rian Djajadi, Brigjen Awal Chairuddin, dan Brigjen Farid Amansyah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Naiknya posisi Muhammad Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri membuat nama jenderal asal Makassar Sulawesi Selatan terangkat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi tugas baru kepada Fadil Imran.

Sebelumnya Fadil Imran menjabat Kapolda Metro Jaya selama dua tahun lebih, 2020 hingga 2023.

Fadil Imran menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto yang telah masuk masa pensiun bulan ini.

Kabaharkam adalah jabatan untuk perwira tinggi polisi berpangkat Komisaris Jenderal atau jenderal bintang tiga.

Dengan demikian pangkat Fadil Imran akan naik dari bintang dua menjadi bintang tiga.

Fadil Imran adalah Jenderal asal Makassar. Ia lahir di Kota Daeng 14 Agustus 1968.

Selain Fadil Imran, ada beberapa jenderal polisi aktif asal Makassar yang punya karier cemerlang.

Mereka antara lain Irjen Andi Rian Djajadi, Brigjen Awal Chairuddin, dan Brigjen Farid Amansyah.

Berikut profil keempatnya:

1. Komjen Fadil Imran

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan Inspektur Jenderal (Irjen) Mohammad Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Fadil Imran menggantikan Irjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun.

Penugasan Fadil Imran tertuang dalam berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST: 713/III/KEP./2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo atas nama kapolri tanggal 27 Maret 2023.

Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.

Irjen Mohammad Fadil Imran, mantan Kapolda Metro Jaya jadi Kabaharkam Polri.
Irjen Mohammad Fadil Imran, mantan Kapolda Metro Jaya jadi Kabaharkam Polri. (DOK POLDA METRO JAYA)

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.

Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.

Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal. 

Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.

Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.

Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.

2. Irjen Andi Rian Djajadi

Irjen Andi Rian Djajadi adalah Jenderal Asal Makassar. Ia adalah Ketua Ikatan Alumni Smansa Makassar angkatan 1987.

Saat ini Irjen Andi Rian menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan selamat atas kenaikan pangkat Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, di Mabes Polri.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan selamat atas kenaikan pangkat Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, di Mabes Polri. (Humas Polda Kalsel)

Mantan anak buah Komjen Agus Andrianto ini sudah menjabat sebagai Kapolda Kalsel sejak 14 Oktober 2022.

Kala itu, dia menggeser posisi Kapolda Kalsel sebelumnya Irjen Rikwanto.

Adapun Irjen Andi Rian Djajadi sendiri sebelumnya menduduki posisi sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri.

Irjen Andi Rian R. Djajadi lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 25 Agustus 1968.

Jenderal bintang dua ini menganut agama Islam.

Andi Rian memiliki istri yang bernama Ratna Dewi Rosilawati Ariadi Basrindu.

Istrinya tersebut adalah cucu mantan Bupati Kotabaru, Basrindu.

Irjen Andi Rian adalah lulusan akademi kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Ia memiliki gelar lengkap Irjen Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, S.I.K., M.H.

Irjen Andi Rian sudah malang melintang berkarier sebagai anggota Polri.

Sejumlah jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diemban Andi Rian.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Res Narkoba Poltabes Medan, Kapolres Tebingtinggi, dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Poldasu.

Orang nomor satu di Polda Kalsel ini juga sempat menjadi Dirreskrimum Polda Sumatra Utara (Sumut), Wadirtipidum Bareskrim Polri, dan Karokorwas PPNS Bareskrim Polri.

Adapun Andi Rian naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen pada Juli 2020.

Karier Andi Rian kemudian makin moncer setelah ia didapuk menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri.

Kala itu dia menggeser posisi Dirtipidum sebelumnya yaitu Irjen Pol. Ferdy Sambo, S.H. S.I.K., M.H.

Setelah menangani berbagai kasus besar, Andi Rian kemudian naik pangkat dari Brigjen menjadi Irjen dan diangkat menjadi Kapolda Kalsel pada Oktober 2022.

Sepanjang kariernya, Irjen Andi Rian telah menangani sejumlah kasus besar di Indonesia.

Ketika masih menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Sumut, Rian sempat memimpin penanganan kasus pembunuhan berencana hakim Pengadilan negeri (PN) Medan Jamaluddin.

Tak sampai distu, dia juga tercatat pernah memimpin rekonstruksi kasus penembakan terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).

Kemudian, saat menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri, Rian juga turut serta dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan bekas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

3. Brigjen Awal Chairuddin

Brigjen Awal Chairuddin adalah Jenderal Asal Makassar.

Ia lahir di Makassar 3 Desember 1971 (51 tahun).

Awal Chairuddin adalah alumnus Akpol angkatan 1994.

Brigjen Awal Chairuddin bersama Komjen Pol Syafruddin
Brigjen Awal Chairuddin bersama Komjen Pol Syafruddin (Citizen Reporter)

Awal orang pertama di angkatannya yang menjabat Brigadir Jenderal.

Jabatan jenderal bintang satu diperoleh awal pada 21 Desember 2018 lalu.

Di angkatannya, Awal Chairuddin didaulat menjabat Ketua Alumni Akpol 1994

Saat ini Awal Chairuddin menjabat Analis Kebijakan Utama Bidang Pidana Bareskrim Polri.

Awal Chairuddin pernah menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Maret 2017 hingga Desember 2018 lalu.

Awal Chairuddin merupakah putra salah seorang pendidik yang cukup terkenal namanya di Kota Makassar, Chairuddin Burhan.

Chairuddin Burhan adalah Kepala LAN RI Sulsel 1968-1961 dan Hatma Tamma.

Ayah Awal juga Pengajar di Fisip Unhas.

Sejak meniti karir di Polri tahun 1994 lalu talenta Awal Chairuddin sudah terlihat.

Beberapa jabatan strategis yang dipegangnya tidak terlalu lama dia jalani.

Awal Chairuddin memulai karier sebagai Pama korbrimob.

Setelah lulus PTIK berdinas keliling di Polda Jawa Barat sampai dengan berpangkat kompol.

Sespimmen diselesaikan Desember 2008 dan langsung berdinas di Polda Metro Jaya sampai menjabat sekpri Wakapolri April 2011 lalu.

Selanjutnya  jabat Kapolres Subang sampai dengan Desember 2013.

Januari 2015 mendapat promosi jabatan Kombes Pol sebagai Kaden C biro paminal, sukses mengemban tugas penegak disiplin.

Awal dipercaya menjabat Kapolres Bekasi dan Kapolres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya.

Tepat pada Maret 2017, Awal dipercaya menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Tahun 2018 dia  mendapat promosi jabatan Brigjen Pol sebagai Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri.

Meski pun pangkatnya kemudian disalip sejumlah rekannya di Akpol 1994, Awal tetap dipercaya sebagai ketua alumni Tunggal Panaluan, sebutan batalyon Akpol 1994.

4. Brigjen Farid Amansyah

Farid Amansyah tercatat sebagai dokter pertama asal Sulsel yang berpangkat jenderal di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Promosi dr Farid Amansyah sebagai Perwira Tinggi (Pati) Polri berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjend) secara resmi dilakukan melalui pengukuhan bertempat di Gedung Tri Brata Mabes Polri, awal September 2022.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit bertindak menyematkan langsung tanda pangkat Brigjen ke dr Farid Amansyah.

Profil Brigjen Farid Amansyah dokter Sulsel pertama berpangkat Jenderal Polisi ternyata alumni Unhas
Profil Brigjen Farid Amansyah dokter Sulsel pertama berpangkat Jenderal Polisi ternyata alumni Unhas (ist)

Brigjen Farid Amansyah saat ini menjabat sebagai Direktur Pascarehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang diemban sejak Juni 2022.

Sebelum berpangkat jenderal tentu perjalanan hidup Brigjen Farid Amansyah tidaklah berjalan dengan mulus tanpa hambatan.

Ia bercerita bahwa untuk bisa mencapai pada pangkat jenderal dan dengan jabatan yang sekarang penuh dengan perjuangan.

"Tentulah tidak ada yang datang begitu saja tanpa ada kerja keras, belajar terus menerus dan juga belajar ikhlas," ucapnya.

Brigjen Farid Amansyah lahir di Makassar, 9 Januari 1970.

Sebagai putra Makassar, Sulsel, Brigjen Farid Amansyah menempuh pendidikannya dari tingkat Sekolah Dasar hingga kuliah kedokteran di kota Daeng.

Saat masih duduk di Sekolah Dasar, Brigjen Farid Amansyah menamatkan sekolahnya di PPSP IKIP Ujung Pandang pada tahun 1983.

Kemudian tahun 1984 ia melanjutkan SMP di PPSP IKIP Ujung Pandang.

Memasuki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Brigjen Farid Amansyah lanjut di SMAN 11 Makassar tahun 1987.

Selepas lulus dari SMAN 11 Makassar, Brigjen Farid Amansyah tak langsung melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Butuh waktu sembilan tahun atau tepatnya 1996 Brigjen Farid Amansyah untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin (Unhas).

Setahun berikutnya, Brigjen Farid Amansyah lulus dan mengikuti pendidikan Polri yang saat itu yakni Sema PAPK ABRI di Magelang.

Di tahun yang sama ia mengikuti pendidikan di Diktap PAPK Polri.

Sebagai seorang dokter, Brigjen Farid Amansyah saat ini bergelar spesialis penyakit dalam.

Ia kuliah spesilis di Unhas tahun 2004 lalu.

Berbagai jabatan di kepolisian utamanya dalam bidang Dokter Kepolisian (Dokpol) telah ia emban.

Diantaranya pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Makassar pada tahun 2018 hingga 2020.

(Sumber: Kompas.com/Tribun Network)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved