Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Usulan Danny Pomanto Dapat Respon Kemenhub, Jalur Kereta Api Melayang Segera Dibangun di Makassar

Sebagaimana diketahui, pembagunan jalur KA segmen Makassar dikerjakan tahun ini.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Wali Kota Makassar Danny Pomanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peresmian pengoperasian jalur kereta api di Kabupaten Maros yang dihadiri Presiden Joko Widodo belum lama ini menjadi kesempatan baik bagi Pemerintah Kota Makassar.

Sebagaimana diketahui, pembagunan jalur KA segmen Makassar dikerjakan tahun ini.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, saat bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam acara peresmian tersebut, Danny kembali menyampaikan usulannya terkait jalur KA elevated.

"Saya sudah sampaikan waktu ketemu pak Menhub, dia bilang bagaimana makassar? Saya bilang ini sementara kita urus, saya pelan-pelan (bilang), mudah-mudahan elevated yah pak. Saya sampaikan," ucap Danny Pomanto saat ditemui di kediamannya  Jl Amirullah, Jumat (31/3/2023) lalu.

Danny menyambung, Menhub Budi Karya Sumadi memberi sinyal yang baik dari pembicaraan tersebut.

Menurutnya, Menhub juga punya visi yang sama untuk pembangunan jalur KA Trans Sulawesi ini.

Menhub Budi Karya memberi respon akan membicarakan lebih lanjut rencana tersebut. 

"Nanti kita coba bicara yah pak wali yah. Sama-sama kita yah," kata Danny menirukan pernyataan Budi Karya.

Beberapa waktu lalu, bagian teknis dari Balai Perkeretaapian Sulsel menemuinya.

Kepala Balai yang baru kata Danny ingin mendengar dan mendapatkan input (masukan) dari daerah, termasuk Makassar.

Ihwal pembangunan rel kereta api ini, Danny menginginkan konsep rel dibangun secara elevated atau melayang.

Dengan konsep non elevated atau at grade (permukaan tanah) lahan yang dibutuhkan sekira 50 meter untuk lebarnya. 

"Sementara jika dibangun secara elevated, lahan yang harus dibebaskan hanya selebar 5 meter," paparnya.

Disamping itu, KA elevated juga akan mengurangi risiko banjir karena air akan terhalang di rel kereta api.

Rencananya, panjang rel yang akan dibangun di sana sekitar 6-7 kilometer. Estimasi anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp600 miliar per kilometer.

Akan tetapi, pembagunan KA melayang memang membutuhkan anggaran besar, hampir 3 kali lipat dari anggaran yang ada saat ini. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved