MPM Muhammadiyah
Panen Raya, Jamaah Tani Muhammadiyah Langsung Keluarkan Zakat Hasil Usaha Pertanian di Tengah Sawah
Amran Mahmud menyampaikan data tentang kabupaten Wajo menjadi salah satu kabupaten dengan produksi gabah terbanyak nomor satu, mengalahkan Bone
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rasa syukur dan wajah berseri mengiringi panen raya Jamaah Tani Muhammadiyah di Desa Wolongeng Risaliweng, Kecamatan Pammana, Wajo, Kamis (9/3/2023).
Panen raya Jamaah Tani Muhammadiyah itu Bupati Wajo Amran Mahmud dan Perwakilan MPM Muhammadiyah Pusat Dr Syafii Latuconsina.
Mereka wajar bersyukur dan berseri. Pasalnya, itulah panen perdana mereka setelah empat kali gagal panen.
"Alhamdulillah hari ini petani di desa Wolongen Risaliweng merayakan panen raya mensyukuri nikmat Allah," ujar Syafii Latuconsina.
Keberhasilan itu dirasakan saat para petanin dengan menyampaikan ucapan rasa syukur kepada Allah dan terimakasih kepada Muhammadiyah.

Lewat MPM Muhammadiyah dan Lazismu, Muhammadiyah telah membantu mendampingi mereka sejak awal pengolahan tanah, sampai terjadi panen.
Panen Raya Jamaah Tani Muhammadiyah itu mendapat apresiasi dari bupati.
Dengan bangga, Amran Mahmud menyampaikan data tentang kabupaten Wajo menjadi salah satu kabupaten dengan produksi gabah terbanyak nomor satu, mengalahkan kabupaten Bone, Indramaya, dan lain-lan yang notabene luas lahan tanaman padinya lebih luas dari kabupaten Wajo.
"Alhamdulillah, Kabupaten Wajo kini menjadi produsen gabah nomor satu. Kita sudah mengalahkan Kabupaten Bone yang memiliki lahan sawah lebih luas," kata Amran Mahmud.
Menurut Amran Mahmud, keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras berbagai lembaga di Muhammadiyah untuk mendampingi para petani yang sebagian mendapat dana bantuan CSR dari PT Pegadaian pusat, lewat Koperasi Matahari Tani Bangkit sebagai pendamping dan pelaksana kegiatan di lapangan, untuk pembelian benih, nutrisi, dan microba.
Menurut Syafii Latuconsina, Varietas padi yang ditanam di sini Wolongeng Risaliweng itu adalah inpari 36 dan varietas nutrisi yang diluncurkan pemerintah untuk mengatasi gizi masyarakat, dan ini menjadi komitmen Muhammadiyah dalam membantu pemerintah mengatasi persoalan kesehatan masyarakat.
Setelah selesai panen para petani kemudian menyerahkan secara simboleh zakat hasil usaha pertanian meteka sebesar 5 persen lewat LazisMu untuk dikelola, dan ini merupakan keberhasilan yang luar biasa dan menjalankan kegiatan usaha tani, sebab hal ini baru pernah saya iihat di Indonesia, petani gurem yang duafah mau menjalankan rukun islam yang terkadang sulit dilaksanakan oleh banyak orang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.