Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lily Amelia Curhat Banyak Orang Toraja Ingin Jadi Anggota DPD, Ini yang Dikhawatirkan

Selain Lily Amelia Salurapa, lima lainnya yakni Pendeta Musa Salusu, Alfonsius Batara, Frans Sosang, Pither Ponda, dan Novianus L Patanduk.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDDIN
Petahana Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Sulsel Lily Amelia Salurapa saat memberikan keterangan terkait pendaftaran senator di salah satu Warkop di Makassar, Senin (6/3/2023). Ia mengaku khawatir kursi perwakilan Toraja bakal kosong di DPD RI Dapil Sulsel 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak enam peminat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2024 asal Toraja. Salah satunya adalah petahana Lily Amelia Salurapa.

Selain Lily Amelia Salurapa, lima lainnya yakni Pendeta Musa Salusu, Alfonsius Batara, Frans Sosang, Pither Ponda, dan Novianus L Patanduk.

Dengan kehadiran penantang baru ini, Lily merasa khawatir perwakilan dari Toraja bisa hilang.

Sebab, suara terbagi-bagi. Sementara kuota DPD RI Dapil Sulawesi Selatan hanya empat kursi.

"Saya tidak bisa melarang. Itu kan demokrasi. Cuman saya mengharap kesadaran kita semua, supaya ada kasian dari Toraja yang terpilih," kata Lily saat ditemui di Makassar, Senin (6/3/2023).

"Saya hanya ingin ada juga perwakilan Toraja dan nasrani. Tetapi kalau masuk banyak, bisa saja nol lagi," Lily menambahkan.

Senator kelahiran Toraja 10 April 1958 itu berharap sesama perwakilan dari Toraja tidak perlu saling berebut suara.

Apalagi dia mengaku selama ini cukup banyak memperjuangkan kepentingan rakyat di DPD.

"Kalau kita mau kepentingan semuanya, kita harus legowo juga. Jangan kita baru satu periode langsung mau ditumbuk. Apalagi kalau kita selama ini kan bekerja dengan baik," kata Lily.

"Kecuali kalau tidur-tidurji saja di sana (DPD). Tapi kan tidak. Jadi kita harus berkhidmat," tambahnya.

Terkait dengan hasil verifikasi faktual (verfak) yang dilakukan oleh beberapa waktu lalu, dukungannya masih banyak tidak memenuhi syarat (TMS).

Menurutnya, dukungannya tidak memenuhi syarat karena tidak ditemui oleh petugas verfak.

Dukungannya, kata Lily, sedang berada di luar saat petugas datang. Sehingga, langsung di TMS-kan.

"Kemarin kita masukkan sedikit, jadi banyak TMS. Jadi misalnya ada lagi keluar saat diverfak. Jadi langsung dianggap TMS," ujarnya.

Namun, hasil tersebut tidak jadi masalah bagi Lily. Ia kembali melakukan perbaikan untuk melengkapi kekurangan saat verfak.

"Tapi tidak apa-apa. Karena kita punya cadangan. Ada ribuan. Sekarang kita kasi masuk lagi. Jadi pelan-pelan. Kita tidak usah terlalu panik. Karena kalau tuhan merencanakan semua jadi. Bukan kemauan kita," katanya.

Saat ini, sementara melakukan perbaikan. KPU Sulsel memberikan kesempatan hingga 12 Maret mendatang.

"Kita maksimalkan di situ. Insya Allah aman," kata Lily. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved