Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Dosen Tribun Timur

Laode Muhammad Syarif: Roh Antikorupsi Prof Marwan Mas Sampai Akhir Hayat

Wakil Ketua KPK 2015-2019 Laode Muhammad Syarif turut mengenang perjalanan Prof Marwan Mas.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar YouTube Tribun Timur
Wakil Ketua KPK 2015-2019 Laode Muhammad Syarif dalam diskusi Forum Dosen di Tribun Timur, Senin (6/3/2023). Forum dosen kali ini khusus mengenang Pakar Hukum Unibos Prof Marwan Mas yang telah berpulang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pakar hukum Unibos Prof Marwan Mas berpulang pada Minggu (6/3/2023).

Duka mendalam pun dirasakan anggota Forum Dosen.

Seri Forum Dosen khusus mengenang Prof Marwan Mas pun digelar di Studio Tribun Timur, Senin (6/3/2023).

Wakil Ketua KPK 2015-2019 Laode Muhammad Syarif turut mengenang perjalanan Prof Marwan Mas.

Ia menyebut pertemuan ini sebagai takziah anti korupsi.

"Saya ingin membuat judul pertemuan ini takziah anti korupsi. Selama saya kenal beliau, roh antikorupsi tidak pernah berhenti sampai akhir hayatnya," kata Laode Muhammad Syarif.

Ia mengenang perjalanannya bersama Prof Marwan Mas dalam proses perubahan UU KPK.

Prof Marwan Mas saat itu sangat getol mengadvokasi UU KPK ke berbagai pihak.

"Terakhir saya di KPK waktu perubahan UU KPK untuk direvisi, beliau sangat mengadvokasikan banyak pihak. Anti korupsi sama saja dengan jamaah shalat subuh. Itu-itu lagi orangnya," jelasnya.

Semasa hidupnya, Prof Marwan Mas dikenal sebagai intelektual tangguh.

Prof Marwan dinilai selalu berjalan di ruang sepi dalam memberantas korupsi.

"Orang-orang seperti beliau itu di Universitas Bosowa atau di Unhas berapa orang sih yang konsen anti korupsi. Banyak orang yang menjadi ahli, tapi orang yang ingin berjalan di jalan sunyi dan sepi ini hanya segelintir," kata mantan ketua KPK ini.

"Pertanyaannya sekarang apakah 10 tahun terakhir jamaah salat subuh ini bertambah satu atau dua orang?" sambungnya.

Semangat anti korupsi pun disebutnya harus terus dilanjutkan.

"Oleh karena itu, kita harus memperjuangkan cita-cita Prof Marwan. Prof Marwan sosok lengkap, dia dosen, aktivis, mantan polisi. Jadi susah cari padanannya," tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved