Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Dosen Tribun Timur

Haswandi Andi Mas Ceritakan Momen Prof Marwan Mas Lebih Pilih Kawal KPK dari Luar

LBH Makassar mendorong Prof Marwan Mas untuk melakukan assesment pencalonan Abraham Samad di KPK.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar YouTube Tribun Timur
Sahabat Prof Marwan Mas, Haswandi Andi Mas, dalam diskusi Forum Dosen di Tribun Timur, Senin (6/3/2023). Haswandi Andi Mas menceritakan momen yang paling tak bisa ia lupa tentang Prof Marwan Mas. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Dosen kembali menggelar diskusi di Tribun Timur, Senin (6/3/2023).

Forum Dosen kali ini merupakan edisi khusus mengenang kepergian Prof Marwan Mas.

Sahabat Prof Marwan Mas, Haswandi Andi Mas, turut hadir mengenang sang dosen.

Sejak tahun 90, Wawan sapaannya, mengenal Prof Marwan Mas sebagai sosok berintelektual tinggi.

"Di Universitas 45, dia adalah dosen yang intelektualnya tinggi. Dia yang mengharumkan nama Universitas 45 karena tulisannya muncul di kompas tahun 98-99," ungkapnya.

Setelah itu, Wawan kembali bertemu Prof Marwan Mas di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar.

Satu momen yang begitu ia ingat ketika Prof Marwan Mas ditawarkan untuk mendaftar di KPK.

Namun, akademisi Hukum ini menolak tawaran tersebut.

"Masuk ke LBH saya ingat ketika kita butuh tokoh mendaftar di KPK, waktu itu saya tawarkan dia. Dia bilang tidak usah saya karena saya bukan praktisi, saya kawal dari luar saja," tutur Wawan menirukan perkataan Prof Marwan Mas.

Kemudian, LBH Makassar mendorong Prof Marwan Mas untuk melakukan assesment pencalonan Abraham Samad di KPK.

Namun, sekali lagi Prof Marwan Mas menolak tawaran tersebut.

Baca juga: Kenang Kepergian Prof Marwan Mas, Adi Suryadi Culla: Banyak Pelajaran Banyak Kenangan Penting

Baca juga: Prof Hamdan Juhannis: Prof Marwan Beri Pelajaran Kesederhanaan dan Integritas

"Ketika Abraham Samad mendaftar, kita kan ada jaringan nasional untuk investigasi dan assesment Abraham Samad. Waktu itu kita anggap Prof Marwan Mas paling kompeten bercerita tentang Abraham Samad sebagai calon komisioner KPK," jelasnya.

"Namun, Prof Marwan menolak konflik interest karena itu adalah sahabat. Disitulah dia punya integritas dan betul konsisten. Biasa orang bicara seperti itu, kemudian kawannya, bisa saja meloloskan Abraham Samad langsung. Tetapi dia berintegritas, kalau bilang sahabatnya, dia menolak memberikan gambaran," lanjutnya.

Wawan pun menilai perjuangan Prof Marwan Mas harus dilanjutkan.

Terutama dalam menggerakkan komitmen antikorupsi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved