Bersama Kepmi Bone, Danny Pomanto Bagi Tips Hadapi Resesi Ekonomi 2023
Di Bone, Wali Kota Makassar Danny Pomanto berbagi tips bersama Kepmi Bone bagaimana hadapi resesi ekonomi tahun 2023.
Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Ari Maryadi
TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE - Ketua IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan atau IKA Unhas Sulsel, Danny Pomanto, masuk di Bone.
Di Bone, Wali Kota Makassar dua periode ini berbagi tips bersama Kepmi Bone bagaimana hadapi resesi ekonomi tahun 2023.
Danny menjelaskan, pasca pandemi Covid 19, dunia mengalami kondisi tidak baik-baik saja.
Krisis pangan dan energi terjadi mengakibatkan inflasi meningkat dan membuat pertumbuhan ekonomi lambat bergerak naik.
Karenanya, di hadapan para mahasiswa dan tokoh pemuda, Danny Pomanto membagikan strateginya selama memimpin Kota Makassar dalam menghadapi persoalan inflasi.
Pertama, ia menggelar pasar murah kontainer.
Dimana pasar murah tersebut hadirkan tiga komoditi kebutuhan masyarakat yakni gula, beras dan minyak.
Mengapa digelar di Kontainer? Karena kontainer hadir di 153 kelurahan.
Hal ini memudahkan akses masyarakat untuk membeli kebutuhannya.
Harga tiga komoditi ini lebih murah dari harga pasaran.
Sebab, di pasar tradisional ada beberapa oknum sengaja menaikkan harga.
“Itu yang kita mau perlihatkan tapi kita tidak mematikan fungsi pasar. Cuman mau memberantas oknum yang menaikkan harga semena-mena," kata Danny pada dialog publik bertema “Resesi Ekonomi : Ancaman dan tantangan perekonomian Bone”, di Cafe Chills Bone, Minggu (26/02/2023).
"Saya mau perjelas kontainer ini banyak yang hujat ternyata ini fungsinya banyak untuk jangka panjang. Terbukti sekarang ramai dikunjungi masyarakat,” sambungnya.
Ke dua, Danny menyebut peran Ojol day yang diinisiasi Danny dan dilaksanakan oleh ASN Pemkot Makassar setiap hari Selasa mampu menghemat 100 ribu liter bahan bakar.
Ini menunjukkan berinisiasi dan berinovasi jauh lebih menguntungkan dari pada duduk meratapi nasib dan tidak bergerak mencari solusi.
“Saya yakin cara itu bisa membuat angka inflasi turun jadi 3 persen dimana sebelumnya berada di angka 5 persen,” jelasnya.
Apalagi baru-baru ini pemerintah Kota Makassar canangkan program Satu Juta Polybag, Gerakan Terus Menanam.
Dua komoditi, cabai dan bawang merah dianggap menjadi salah satu penyumbang lonjakan inflasi.
Salah seorang peserta dialog publik yang juga akademisi, Ikhsan mengajukan pertanyaan kepada Danny.
Katanya, bagaimana cara membangun daerah di tengah ancaman resesi?.
“Ancaman resesi begitu nyata, bagaimana saya bisa berkontribusi untuk membangun kampung halaman saya di Bone?” ucapnya.
Danny menjawab, jangan menunggu untuk dilibatkan dalam menumbuhkan perekonomian di kampung halaman.
“Kita harus berinisiasi paling tidak untuk skala kecil, yakni untuk keluarga kita dalam memenuhi kebutuhan pokok," ujarnya.
Itu bisa dilakukan dengan cara pemanfaatan tanah dan menanam secara kecil-kecilan terlebih dahulu.
Danny menyebut, istilah mangkok emas dari kehidupan yakni tanah subur.
Di mana tanah subur adalah aset paling besar dan kerap diperebutkan.
Apalagi dunia saat ini mengalami kondisi krisis pangan.
Danny juga berpesan agar jangan banyak mengeluh.
"Cari solusi untuk memajukan tanah kelahiran dalam hal ini Kabupaten Bone." kata suami Indira Jusuf Ismail ini. (*)
Komunitas KIS Gelar Kemah Maulidan 1447 H di Situs Bersejarah Cempalagi |
![]() |
---|
Pengunjung Car Free Day Stadion Lapatau Keluhkan Minimnya Tempat Sampah |
![]() |
---|
Bulog Bone Pilih-pilih, Tak Semua Gabah Petani Dibeli |
![]() |
---|
Solar Sulsel Nyebrang ke Kolaka |
![]() |
---|
Hutan Pinus Bulu Tanah Bone Tawarkan Wisata Alam Murah Meriah, Tiket Masuk Rp5 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.