Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yayasan Hadji Kalla

Yayasan Hadji Kalla Ajak Warga Sambueja Maros Sulap Kotoran Sapi Jadi Bioenergi

Bioenergi ini diperoleh dari kotoran sapi perliharaan warga yang kemudian diolah dengan menggunakan alat khusus.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Perwakilan Yayasan Hadji Kalla pada acara Media Visit Kampung Hijau di Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (17/2/2023). Program kampung hijau ini yang Yayasan Hadji Kalla mendorong warga untuk beralih menggunakan biogas sebagai pengganti energi komersil yakni gas elpiji. 

Menurutnua dengan adanya program Kampung Hijau ini, pengolahan limbah sapi di desanya semakin terorganisir.

"Mengenai pengolahan limbah sapi di desa kami semakin baik. Tidak lagi kotoran bertebaran, karena sudah ada pembuangannya yang disediakan untuk kemudian diolah menjadi sumber energi dan juga pupuk yang digunakan masyarakat," katanya.

Ia berharap program Kampung Hijau bisa terus berlanjut di desanya.

Baca juga: Yayasan Hadji Kalla Lanjutkan Program Bantuan Bibit Alpukat di Bantaeng

Baca juga: Yayasan Hadji Kalla Tanam 33 Ribu Pohon di Desa Pao Gowa

"Penganggaran di desa kami terbatas, jadi kami berharap program pembuatan biogas bisa tetap berlanjut. Karena masyarakat sudah banyak melihat perkembangan sebelum atau setelah adanya biogas ini," tuturnya.

Ketua kelompok tani, Habo menuturkan sudah sudah menggunakan biogas dan sejak 13 bulan yang lalu.

Setelah menggunakan biogas ia menghemat Rp 150 ribu perbulan.

"Dulu penggunaan gas perbulan bisa sampai 6 tabung melon dengan harga Rp 25 ribu. Sekarang kami sudah menggunakan biogas dari kotoran sapi. Dari 20 liter korotoran sapi yang diolah, itu bisa digunakan memasak sampai 10 kali," tuturnya.

Ia juga mengaku sudah tidak lagi menggunakan pupuk organik.

Pasalnya dari limbah biogas tersebut, kemudian diolah menjadi bio slurry yang mampu menyuburkan tanaman.

"Untuk 1 liter bio slurry, itu bisa digunakan di 1 are lahan pertanian," tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved