Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Anies Baswedan Heran Utang Rp50 M yang Sudah Lunas Diungkit Lagi, Pengamat Kaitkan dengan Prabowo

Utang Rp50 miliar diungkit lagi padahal Anies Baswedan mengklaim sudah melunasinya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat memberi sambutan di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017). 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa saat menceritakan ketika dirinya dan Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menindaklanjuti keinginan tersebut, Erwin lantas menghubungi mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang kala itu tengah menghadiri Sidang Umum PBB.

Baca juga: Soal Utang Anies Rp 50 M ke Sandiaga, Disebut akan Dikembalikan bila Kalah dan Lunas Ketika Menang

“Lalu beliau memberikan masukan, kalau mau menang harus yang sudah berpengalaman."

"Paling tidak Anies sudah pernah menjadi menteri,” kata Erwin menirukan perkataan Jusuf Kalla.

Lantas, Erwin mengatakan Jusuf Kalla meminta dirinya dan Rosan untuk menemui Sandi dan meyakinkannya agar mau menjadi calon wakil gubernur (cawagub) bersama Anies Baswedan.

Singkat cerita, Sandiaga Uno pun mau untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) dalam Pilkada DKI Jakarta bersama Anies Baswedan.

Di sisi lain, ayah Erwin, Aksa Mahmud yang sebelumnya sempat berkomunikasi dengan Anies mengungkapkan, bahwa mantan Menteri Pendidikan itu tak mau maju Pilkada DKI Jakarta 2017 jika tidak menjadi cagub.

Kepada Ketua Umum Partai Gerindra, ayah Erwin pun mengungkapkan bahwa Anies Baswedan hanya mau maju Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika dicalonkan menjadi cagub.

Mendengar hal tersebut, Prabowo pun ikhlas dan menerima Sandiaga Uno yang juga merupakan kader Partai Gerindra untuk menjadi cawagub Anies.

“Akhirnya Pak Prabowo juga ikhlas menerima Mas Anies untuk bisa menjadi calon gubernur dari Gerindra dan PKS saat itu,” ujar Erwin.

Serangan politik

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai terkuaknya hutang Rp 50 miliar Anies Baswedan merupakan bagian dari serangan sporadis politik.

Menurut Adi isu tersebut mencuat setelah sebelumnya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu dikritik tidak pamitan kepada Prabowo Subianto.

"Saya kira soal 50 miliar itu adalah bagian dari serangan sporadis politik ke Anies karena sebelumnya yang bersangkutan dikritik sebagai orang yang tidak pamitan ke Prabowo Subianto untuk maju Pilpres," kata Adi kepada Tribunnews.com, Minggu (12/2/2023).

Adi melanjutkan sejumlah elite Gerindra terlihat tidak suka dengan Anies Baswedan yang sebelumnya berjuang bersama di Pilkada DKI justru maju Pilpres 2024 bersama NasDem.

"Kalau dilihat rata-rata ada sejumlah elite Gerindra sepertinya sebal dengan Anies yang dulu sempat mereka usung, sempat berjuang bersama di Pilkada DKI Jakarta.

Tapi nyatanya justru maju Pilpres dari NasDem dan tidak berpamitan dengan Prabowo dan Gerindra itu serangan yang pertama," lanjutnya.

Lalu menurut Adi soal utang piutang Rp 50 miliar, publik tidak melihat persoalan substansinya yang sudah selesai, dan Sandiaga Uno yang sudah mengikhlaskan termasuk Anies juga detail mengklarifikasi tentang hal ihwal yang 50 persen tersebut.

"Tapi publik melihat bahwa Anies adalah orang yang disebut mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk memenangkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta.

Anies dalam melakukan kampanye dengan Sandi ternyata butuh logistik yang memadai untuk melawan Ahok," jelasnya.

Adi menegaskan soal Rp 50 miliar dan sebelumnya dinilai tidak pamitan dengan Prabowo.

 Keduanya sebagai serangan-serangan politik secara sporadis terhadap Anies.

"Tetapi itu perkara biasa di politik, apakah ini akan menjegal elektabilitas Anies. Perlu dibuktikan secara statistik.

Minimal hal itu serangan yang tentu ditujukan kepada Anies punya masalah pada komunikasi dengan Prabowo karena dianggap tidak pamit.

Begitupun dengan yang soal hutang piutang yang 50 M ternyata Anies juga membutuhkan logistik yang sama untuk memenangkan pertarungan," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved