Kantor Imigrasi Kelas I TPI Makassar Bareng Tim Pora Siapkan Strategi Pengawasan Orang Asing

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kantor imigrasi kelas I TPI Makassar menggelar rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) di Hotel Dalton, Jl Perintis Kemerdekaan, Rabu (8/2/2023).

Rapat kali ini mengangkat tema "Sinergi Pengawasan Lalu Lintas Orang Asing dan pencegahan pekerja migran non Prosedural"

Rapat ini dihadiri Kepala Kantor imigrasi kelas I TPI Makassar, Agus Winarto dan Kadiv  Keimigrasian Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulsel Jaya Saputra.

Agus Winarto menjelaskan, penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin sudah semakin meningkat

"Jadi kan sekarang sudah mulai banyak penerbangan, jadi perlintasan otomatis meningkat. sekarang sudah ada Air Asia, Batik Air,Singapura, Malaysia, Scout, Lion, Garuda kemudian ada jamaah umroh jadi perlintasan di Bandara Udara Hasanuddin Makassar ini semakin sibuk," ujar Agus Winarto.

Dari tingginya aktifitas tersebut, menurutnya pengawasan perlu ditingkatkan.

Di satu sisi, ia menyebut kenaikan aktifitas ini menjadi tanda bahwa ekonomi sudah meningkat.

Sebab, perjalanan bisnis maupun pariwisata bisa berlangsung normal.

Meski begitu, Kantor imigrasi kelas I TPI Makassar disebutnya perlu meningkatkan pengawasan terhadap orang asing

"Tidak kalah penting adalah kalau ada lalu lintas berarti harus ada pengawasan orang asing. Mereka itu tidak semuanya baik, tapi  ada yang baik juga yang jahat," kata Agus Winarto.

Agus menilai, kantor imigrasi terbuka bagi orang asing yang datang dengan tujuan baik.

Diantaranya berinvestasi, perjalanan bisnis ataupun faktor pariwisata.

"Yang baik kita kasih karpet merah, silahkan datang membawa investasi membawa kemaslahatan, membawa peningkatan perekonomian," jelas Agus Winarto. 

"Tetapi yang tidak baik ya sama-sama kita dengan Tim Pora untuk mengawasi, berbagai informasi. Oh ini ada orang ini yang kemudian kita curigai.jadi kita tim pora ini untuk saling berbagi informasi dan melakukan kerjasama sama kalau memang ada indikasi pelanggaran," lanjutnya

Diketahui, Tim Pora telah dibentuk sejak tahun 2020 lalu.

Rapat koordinasi ini pun digelar untuk mematangkan rencana di tahun 2023.

Tergabung ada Bea Cukai, Balai Karantina, Angkasa Pura, Badan Intelejen Negara (BIN) Pihak Maskapai, Kepolisian, TNI serta Kejaksaan.

"Tim Pora bukan untuk menakut-nakuti orang asing. Tapi kalau maksudnya baik kita kasih karpet merah, kita kasih kemudahan mulai dari imigrasi, cukai sampai karantina," jelas Kepala Kantor Imigraisi Kelas I TPA Makassar.

"Semua ikut mengawasi, bukan untuk menghambat. Tapi demi menjaga kedaulatan," sambungnya

Tim Pora ini nantinya akan bekerja di lapangan untuk mengawasi pergerakan orang asing di Sulsel.

Sehingga, keamanan negara bisa terjamin meskipun banyak orang asing yang masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel Jaya Saputra menyebut meningkatnya angka keluar masuk orang asing memberi dampak positif dan negatif

"Untuk ekonomi dan pariwisata tentu keuntungan, tapi tak sedikit trdapat oknum tak bertanggungjawab yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan," kata Jaya Saputra

Untuk menghindari itu, Jaya menyebut akan hadir program baru yakni Golden Visa.

"Ke depan akan ada golden visa, hanya orang berduit (untuk investasi) yang bisa masuk ke Indonesia. Dari segi keuntungan tentu investasi, dari sisi keamanan negara harus dibangun bersama-sama," jelas Jaya.

Golden Visa ini nantinya akan diberikan bagi orang asing yang potensial mampu berinvestasi ke tanah Sulsel. (*)