Kadis Kesehatan Marhani Katma: Penanganan Gizi Buruk di Luwu Utara Prioritas

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Penanganan gizi buruk di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah prioritas.

"Penanganan gizi buruk tetap menjadi prioritas Pemda Luwu Utara bersama tim kesga gizi dinas kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Luwu Utara, Marhani Katma, Senin (6/2/2023).

Gizi buruk atau seringkali ditemukan dalam istilah malnutrisi, adalah kondisi serius.

Dimana asupan makan seseorang tidak sesuai dengan nutrisi yang semestinya diperlukan.

Tentunya, kondisi ini merupakan masalah serius yang perlu ditangani.

"Dapat kami sampaikan bahwa kondisi kasus gizi buruk di Luwu Utara tahun 2021 dan 2022 masih konstan, yaitu sebanyak 2 orang,” katanya.

Menurutnya, meski hanya dua kasus gizi buruk dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tetapi Pemda Lutra tetap menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

Seperti menyiapkan sumber daya manusia, melalui pelayanan promotif, preventif, dan kuratif.

“Yang lebih utama sebenarnya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memahami dan meningkatkan pola asuh anak yang baik dan benar,” imbuhnya.

Marhani menambahkan, pemahaman tentang gizi buruk itu ada dua, yaitu gizi buruk status dan gizi buruk kasus.

Untuk memperjelas kondisi gizi buruk kasus yang ada di Luwu Utara dapat dilihat dari data dan kondisi lapangan, yaitu dua orang.

Dua orang ini telah dilakukan intervensi melalui perawatan dokter spesialis.

"Alhamdulillah, dua orang ini telah keluar dari kondisi kasus gizi buruk," kata dia.

Adapun kabar yang menyebutkan 309 kasus gizi buruk di Luwu Utara, Marhani menegaskan itu bukan kasus gizi buruk, melainkan status gizi buruk.

“Itu bukan kasus, tetapi status yang dibuat sebagai data terpilah dalam melakukan intervensi. Sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan tidak menjadi kasus,” pungkas Marhani. (*)