Opini
Unhas dan Opini Publik tahun 2023
Tahun 2023 baru berjalan beberapa hari, namun suasananya mulai hiruk pikuk. Paling tidak, ada 2 (dua) hiruk pikuk besar yang mewarnai situasi nasional
Oleh: Muh Iqbal Latief
Dosen Sosiologi/Kapuslit Opini Publik LP2M Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Tahun 2023 baru berjalan beberapa hari, namun suasananya mulai hiruk pikuk. Paling tidak, ada 2 (dua) hiruk pikuk besar yang mewarnai situasi nasional.
Pertama, banyak nian ahli ekonomi, memprediksi bahwa situasi perekonomian Indonesia tidak baik-baik saja di tahun ini.
Pemicunya, karena krisis ekonomi global masih berlangsung dan perang antara Ukrania dan Rusia juga masih tayang terus bak sinetron yang ber-episode.
Karena itu, dalam berbagai kesempatan – Presiden Jokowi sudah memberi peringatan (warning) akan kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami dampak dari kondisi perekonomian global yang kurang baik.
Maknanya, perekonomian nasional tentulah mendapatkan tekanan dari kondisi global tersebut.
Walaupun, banyak juga yang beranggapan bahwa justru tahun 2023 adalah tahun penuh harapan.
Kedua, tahun ini situasi politik Indonesia makin memanas karena proses Pemilu 2024.
Saat inilah, semua jurus “maut” akan dimainkan oleh para petarung dan jawara politik apalagi karena sudah tidak ada incumbent Presiden/Wakil Presiden.
Seluruh petinggi partai politik (Parpol), sudah mempersiapkan strategi jitu, untuk memenangkan persaingan mulai strategi yang lunak (soft) sampai yang kasar (hard) termasuk strategi untuk menghalalkan segala cara.
Media massa, juga sudah memainkan peran strategis untuk membangun opini tentang tokoh politik yang pantas menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029.
Sudah bukan rahasia lagi, kalau ada sejumlah pemilik media yang juga petinggi Parpol.
Lembaga-lembaga survei, juga sudah mulai ramai melakukan survei (baik yang terafiliasi dengan Parpol atau calon tertentu maupun yang pesanan).
Tiap hari ada saja survei dirilis, yang terkadang membuat publik bertanya-tanya atau malah jadi bingung.
Lembaga survei tahun ini harus panen, karena nasib Lembaga survei setelah Pemilu 2024 mulai mengkhawatirkan bahkan megap-megap.
Anomali Digitalisasi di Tengah Rigiditas Birokrasi |
![]() |
---|
MBG dan Sekuritisasi Prematur: Ketika Anak Jadi Korban Legitimasi Politik |
![]() |
---|
KOKAM TANGGUH: Sinergi Strategis Menjaga dan Membangun Negeri |
![]() |
---|
Musabaqah Qiraatil Kutub International, Jejak Literasi dan Karakter Ilmu Pengetahuan |
![]() |
---|
Tepuk Sakinah: Gerakan Kecil yang Menyimpan Makna Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.