Kepala DPUTRPP Maros Muetazim Diminta Ungkap Proyek 2022 yang Lanjut ke 2023
Muetazim pejabat senior di Pemkab Maros yang berpengalaman di dinas PU Maros. Dia berdinas di PU Maros sejak zaman Bupati Maros Hatta Rahman
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perhubungan dan Pertanahan (DPUTRPP) Maros, Muetazim Mansyur, diminta transparan soal jumlah proyek 2022 yang bermasalah.
"Tiga paket pekerjaan (bermasalah). Ada pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan," kata Muestazim, Desember 2022 lalu.
Muez adalah pejabat senior di Pemkab Maros yang berpengalaman di dinas PU Maros.
Dia berdinas di PU Maros sejak zaman Bupati Maros Hatta Rahman.
Polda Sulsel sedang mengusut dugaan pungutan liar (pungli) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros, Abdul Azis sudah dipanggil Polda Sulsel untuk dimintai keterangan oleh Subdit III Tipikor sejak 6 Desember 2022.
Pemanggilan Azis oleh Polda Sulsel bernomor B/8045/XII/RES.3.5/2022/Ditreskrimsus tersebut terkait adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Andi Darmansyah alias Andis dan seseorang yang disebut Alif.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Andi Darmansyah alias Andis yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan pungli Lumbung Pangan Bontoa ke Polda Sulsel.
Andis juga mengaku ikut bersama Azis saat diperiksa Polda Sulsel.
Andis menjelaskan soal keterlibatan Alif dalam pembangunan Lumbung Pangan di Bontoa.
Ia membantah jika dirinya yang mengatur soal pembangunan Lumbung Pangan tersebut.
"Saya ini hanya sebatas pertemukan Alif dan Haji Hasan (Kelompok tani), supaya dibantu bangun itu (Lumbung Pangan)," kata dia.
Hal itu dilakukan Andis lantaran Hasan belum memiliki cukup anggaran untuk membangun.
Saat itu Haji Hasan sementara berusaha mencari pinjaman untuk dijadikan modal.
Namun lahan itu belum laku. Sementara pembangunan juga harus selesai sesuai target.
"Jadi saya pertemukan itu untuk awalnya. Saya bilang atur saja, bukan maksudnya itu (bagi-bagi uang), tapi bagaimana baiknya supaya bangunan itu rampung tepat waktu," kata dia.
Setelah pertemuan yang melibatkan Andis, Haji Hasan dan Alif kemudian melanjutkan pembahasanya pada pertemuan selanjutnya.
"Soal apa yang dibahas setelah itu, saya tidak terlibat lagi. Tapi info yang saya dapat, Alif ini pakai uangnya untuk bangun pondasi," kata dia.
Alif mengerjakan bangunan tersebut berdasarkan kesepakatan dengan Haji Hasan.
Setelah Alif membangun pondasi seluas 8x20 meter, uang pinjaman Hasan cair.
Hasan kemudian memutuskan kerjasama dengan Alif karena sudah memiliki anggaran.
"Informasinya, Haji Hasan putuskan kerjasama dengan Alif karena sudah punya uang untuk membangun,' kata dia.
Setelah itu, Alif meminta uangnya sekira Rp60 juta yang sudah habis digunakan bangun pondasi.
"jadi Alif ini minta uangnya. Kalau soal itu (keuntungan) saya tidak tahu lagi," kata dia.
Andis menyampaikan, Lumbung Pangan butuh modal besar untuk membangunnya.
Pasalnya, bangunan harus rampung sesuai perencanaan baru anggaran cair.
Sementara Lumbung Pangan di kecamatan lain tidak bermasalah.(*)
Manusia Purba Pernah Hidup di Soppeng 1,5 Juta Tahun Lalu, Apa Hubungan dengan Lukisan di Gua Maros? |
![]() |
---|
Taufan Pawe: Bawaslu Harus Diberi Kewenangan Lebih Luas |
![]() |
---|
Polres Maros Bongkar Jaringan Sabu, Libatkan Pelajar hingga Transaksi Via Instagram |
![]() |
---|
Gaji 4.438 Guru di Maros Akhirnya Cair, Total Rp10,7 Miliar |
![]() |
---|
SPPG Lanud Sultan Hasanuddin Beroperasi, 4.500 Siswa Terima Makanan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.