Headline Tribun Timur
Jangan Ada Politisasi Identitas di Pemilu 2024
Ade Irfan Pulungan menegaskan pemerintah mempersilahkan partai politik menggaet suara di kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan berbagai hal.
TRIBUN-TIMUR,COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menegaskan pemerintah mempersilahkan partai politik menggaet suara di kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan berbagai strategi.
Namun, Irfan mengingatkan kepada parpol agar tidak main-main di ranah politik identitas.
"Silahkan buka strategi tapi jangan melakukan politisasi dalam bentuk apapun, apakah agama, etnis atau yang lain-lain," kata Irfan dalam diskusi politik bertajuk 2023 Tahun Turbulensi Politik, Sabtu (7/1/2023).
Kata Irfan, partai politik peserta pemilu 2024 harus menyadari politisasi identitas seperti yang terjadi di 2019 telah merusak demokrasi. Irfan meminta setiap parpol bersikap dewasa serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Makanya pemerintah selalu bilang agar setiap parpol melakukan dinamika di tahun politik ini untuk tetap pada koridor-koridor menjaga stabilitas politik dan keamanan kita," ujar Ade.
Pemerintah juga meminta semua pemangku kepentingan terkait untuk tegak lurus mengikuti koridor yang telah ditentukan.
"Akan lebih baik kita jaga keutuhan NKRI ini, kebersamaan persaudaraan, bersama anak bangsa silahkan melakukan strategi tapi tetap kepada koridor koridor yang menjaga NKRI," tukasnya.
Baca juga: PDIP Belum Tentu Umumkan Nama Capres
Cegah Turbulensi
Pengamat Politik Hendri Satrio menyampaikan turbulensi politik bisa saja diredam dengan langkah-langkah konkret di tingkat elite.
Hendri menilai pentingnya setiap elite politik menunjukkan hal-hal yang ada kaitannya dengan kepatutan.
"Mengenai turbulensi politik tadi balik lagi, saya sih percaya dengan pemerintahan sekarang, jadi kalau Presiden Jokowi dan para menteri optimis maka saya juga demikian," ujarnya.
Namun demikian, Hendri meminta jangan ada elite politik yang menunjukkan sikap tidak pantas menyongsong pemilu 2024.
Dalam hal ini, dia menyindir pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Mas Rommy itu baru masuk ke perpolitikan (lagi) bercandanya nggak lucu gitu memangnya 2024 jadi pemilu," kata Hendri.
"Itu sama saja orang bercanda bawa bom di pesawat, bisa diturunin tuh dari pesawat, jangan begitu dong becandanya dan jangan menularkan asa yang berakibat pada turbulensi ," sambungnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Selengkapnya baca HL Tribun Timur edisi Minggu (8/1/2023). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Liberti-Sitinjak-menerima-kunjungan-Staf-Khusus-Presiden.jpg)