Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Viral Warga Desa Kariango Pinrang Tandu Ibu Hamil Pakai Sarung ke Puskesmas

Asmia terpaksa ditandu karena akses jalan di Dusun Buttu Batu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/NINING
Seorang ibu hamil bernama Asmia (33), warga Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu dengan sarung untuk menuju ke puskesmas karena hendak melahirkan, Jumat (6/1/2023) pagi 

TRIBUNPINRANG.COM, LEMBANG - Seorang ibu hamil bernama Asmia (33), warga Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu menggunakan kain sarung untuk menuju ke puskesmas karena hendak melahirkan, Jumat (6/1/2023) pagi

Asmia terpaksa ditandu karena akses jalan di Dusun Buttu Batu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Terlebih lagi, jalanan di sana rusak dan terjal karena berada di daerah pengunungan.

Diketahui, Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, termasuk lokasi yang terpencil.

Pasalnya, akses jalanan dan fasilitas kesehatan belum ada di sana.

Video yang memperlihatkan Asmia ditandu warga itu, tersebar di aplikasi whatsapp.

Tampak warga Dusun Buttu Batu harus berjibaku menggotong Asmia dengan berbekal bambu dan kain sarung.

Warga ramai-ramai menggotong Asmia menuju Desa Bakaru.

Pasalnya, kendaraan roda empat baru bisa di akses di Desa Bakaru.

Warga yang menandu Asmia harus menempuh jalur menurun dan mendaki sepanjang 7 kilometer untuk sampai ke Desa Bakaru atau memakan waktu tiga jam.

Sesampainya di Desa Bakaru, mobil kesehatan Desa Kariango, Kecamatan Lembang, sudah disediakan oleh Kepala Desa Kariango.

Asmia kemudian langsung dibawa menggunakan mobil kesehatan ke Puskesmas Salimbongan.

Jarak Desa Bakaru ke Puskesmas Salimbongan memakan waktu 1 jam.

Meskipun jalanan di Desa Bakaru juga rusak dan berlubang. Namun, masih bisa dilalui kendaraan roda empat.

Bidan Desa Kariango, Syamsiar yang menemani Asmia mulai dari Dusun Buttu Batu hingga ke rumah sakit bercerita bagaimana perjuangannya bersama warga membawa Asmia ke puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Lasinrang yang berada di pusat kota.

Syamsiar mengatakan, awalnya Asmia menelponnya karena katanya dia sudah mau melahirkan pada Kamis (5/1/2023) malam.

Syamsiar pun ke rumah Asmia untuk mengecek kandungannya.

" Ternyata sudah pembukaan lengkap. Tapi, tiba-tiba Ibu Asmia tidak merasa sakit. Artinya sudah tidak normal. Jadi kami ambil inisiatif untuk bawa ke fasilitas kesehatan," kata Syamsiar kepada Tribun Timur, Sabtu (7/1/2023) malam.

Karena kondisinya sudah malam dan saat itu hujan lebat, akhirnya diputuskan agar Asmia dibawa ke puskesmas pada Jumat (6/1/2023) pagi.

"Pagi harinya itu, sekitar pukul 06.00 Wita, saya baru kumpulkan warga untuk membantu menggotong Ibu Asmia. Alhamdulillah, terkumpul dan  Pak Dusun Buttu Batu dan warga pun menggotong Ibu Asmia menggunakan sarung," ucapnya.

Dikatakan, Jumat pagi itu juga hujan deras. Karena tidak ada waktu lagi, akhirnya warga menerobos hujan.

Beberapa warga terlihat menggunakan jas hujan dan jaket.

"Karena sudah tidak ada waktu lagi dan Ibu Asmia juga sudah lemas. Akhirnya kita tandu Ibu Asmia meskipun dalam kondisi hujan saat itu," tuturnya.

Syamsiar bercerita, warga yang jalan kaki menandu Asmia ini sempat melewati jalan pintas.

"Jalanan yang dilewati, menanjak, sudah menanjak, menurun lagi. Lalu di sekitar jalanan itu jurang. Jalan pintas yang dilewati juga harus lewat sungai. Baru lewat jalanan sempit lagi," ujarnya.

Syamsiar mengatakan ia dan warga sekitar harus berjalan kaki selama tiga jam dengan jarak 7 kilometer untuk sampai ke Desa Bakaru.

"Butuh waktu yang lumayan panjang. Mulai dari pukul 06.00 Wita kami start dari Dusun Buttu Batu. Sampai di Desa Bakaru pukul 08.30 Wita. Kemudian dari Desa Bakaru ke Puskesmas Salimbongan, kami tiba pukul 09.30 Wita. Selanjutnya, Ibu Asmia harus di rujuk ke RSUD Lasinrang. Kami sampai di rumah sakit itu sekitar pukul 12.00 Wita," jelasnya.

Syamsiar menuturkan, sampai di RSUD Lasinrang, Asmia langsung ditangani.

"Saya cuma antar beliau sampai RSUD Lasinrang kemudian kembali pulang ke Dusun Buttu Batu," sebutnya.


Lebih lanjut, Syamsiar mengatakan, Dusun Buttu Batu, Desa Kariango memang tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan roda empat.

"Sudah dari dulu begitu. Belum ada mobil yang bisa masuk ke Desa Kariango. Karena kondisi jalanan yang tidak memungkinkan dan berada di pegunungan. Apalagi jalanan sempit dan sekitar jalannya itu jurang," jelasnya.

Ia menyebutkan, gotong royong membawa warga yang sakit seperti itu sudah berlangsung lama.

"Tidak hanya ibu Asmia. warga yang sakit dan tidak bisa naik motor lagi, harus kita tandu. Hingga ke Desa Bakaru. Karena di Desa Bakaru itu baru bisa lewat mobil," imbuhnya.

 


Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved