Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah
Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Angkat Bicara soal Larangan Makan Daging dan Ikan
Temuan MUI tentang dugaan menganut dan mengajarkan aliran sesat Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Gowa.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Hasriyani Latif
Kendati demikian, ia membeberkan pelajaran yang ada di yayasannya tersebut.
Ia mengaku di yayasannya mengajar anak-anak secara gratis.
Anak-anak yang belajar di situ dari lulusan SD hingga SMA.
Baca juga: Keluarga Masyita Harap Tak Ada yang Menggiring Opini Sesat Terkait Insiden Tarik Tambang IKA Unhas
Baca juga: Pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Gowa Bantah Tudingan Aliran Sesat
"Di sini mulai tamat SD, karena kalau terlalu kecil dia tidak bisa, dia tidak bisa membawa dirinya, kan mereka diajarkan mandiri. Tidak ada bayaran ya, gak boleh. Iya mondok juga tidak ada paksaan, harus didampingi orang tuanya, dan biaya belajar dan makan gratis," ujarnya
Di tempatnya, kata dia, mengajarkan dasar-dasar agama dan pola hidup sehat.
"Di sini bimbingan, pelajaran, dasar-dasar agama, bukan agama Islam ya, semua agama kan baik tidak ada agama yang mengajarkan yang tidak baik. Karena saya orang Islam ya mengikuti agama Islam, syahadat, solat, puasa, haji, kalau hari raya ya ikut pemerintah, kalau puasa ya harus mengikuti pemerintah, kan tinggalnya di Indonesia," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.