Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ridwan Saidi Meninggal

Rekam Jejak Budayawan Ridwan Saidi, dari Kontra Ahok hingga Bikin Ahmad Dhani Dewa 19 Target Teroris

Budayawan Betawi, Ridwan Saidi meninggal dunia pada usia 80 tahun, Ahad atau Minggu, 25 Desember 2022.

Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUNNEWS.COM/KOMPAS.COM
Kenangan budayawan Betawi, Ridwan Saidi semasa hidupnya. Ridwan Saidi meninggal dunia pada usia 80 tahun, Ahad atau Minggu, 25 Desember 2022. 

Namun, Ridwan Saidi mempersilakan orang yang mengkritik pendapatnya terkait Kerajaan Sriwijaya tersebut.

Ia juga mengaku semua pemaparannya tersebut dari proses penelitian sejarah yang lama, dengan sumber buku seperti The Timetables of History: A Horizontal Linkage of People and Events oleh Bernard Grun, Historica oleh Josephus dan Geographia oleh Claudius Ptolemaeus, yang ditulis tahun 161 M.

Masih dalam video yang sama, Ridwan Saidi juga berbicara soal Kerajaan Tarumanegara.

Sama seperti Kerajaan Sriwijaya, Ridwan Saidi juga menyebut Kerajaan Tarumanegara itu fiktif.

Ridwan Saidi menilai hal ini adalah kesalahan arkeolog seperti Poerbatjaraka yang mengira prasasti-prasasti yang ada di Jawa bagian barat dan Jawa Tengah berbahasa Sanskerta dan beraksara Palawa, menilai bahwa prasasti tersebut berbahasa Hindi-Khmer.

Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Ninny Soesanti Tedjowasono menjelaskan bahwa sebagai seorang epigraf, Ninny memastikan bahasa yang digunakan di Prasasti Tugu, salah satu prasasti Kerajaan Tarumanegara adalah berbahasa Sanskerta, bukan berbahasa Hindi-Khmer seperti yang dikatakan Ridwan Saidi.

Ridwan Saidi kemudian kembali membuat pernyataan kontroversial.

Ridwan Saidi menyebut bahwa tidak ada kerajaan di Ciamis, Jawa Barat.

Selain itu, ia menilai bahwa terdapat salah penamaan pada Kerajaan Sunda Galuh.

Pernyataan ini terdapat dalam video berdurasi 12 menit 31 detik dengan judul "GEGEER !! TERNYATA KERAJAAN KERAJAAN DI INDONESIA SANGAT DITAKUTI DI DUNIA " yang diunggah 12 Februari 2020.

Dia masih ditemani oleh Vasco.

Menurutnya kata Galuh berasal dari bahasa Armenia yang berarti brutal. Ucapan Ridwan tersebut mendapat respon dari sejumlah tokoh hingga unsur masyarakat Ciamis.

Ia diminta datang untuk melihat langsung berbagai bukti sejarah terkait kerajaan di Ciamis.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved