Ponpes Asadiyah
Panrita Kiai Nasaruddin Umar, Catatan Atas Terpilihnya Ketum PB As'adiyah oleh Andi Muawiyah Ramly
Panrita Kiai Nasaruddin Umar, Catatan Atas Terpilihnya Ketum PB As'adiyah oleh Andi Muawiyah Ramly
Pesantren yang kini dipimpinnya itu bernama Pesantren Al Ikhlas Desa Ujung.
Kini berkembang maju dengan beberapa tingkat pendidikan madrasah.
Pendirian pesantren ini salah satu bukti pelunasan amanah guru-gurunya di As'diyah, agar alumni As'adiyah meneruskan lembaga pendidikan taafaqquh fiddin di mana pun berada.
Perjumpaan saya dengan Pak Kiai Nasar tidak terlalu sering, di acara kenegaraan di DPR RI saat beliau diminta memimpin doa, di PBNU atau di Kementerian Agama.
Sebagai sesama orang Bone kita saling just say Assalamu'alaikum dan saling mendoakan.
Sebagai aktivis Partai PKB sekaligus menjadi anggota Tim Sukses Presiden SBY, usai beliau diumumkan sebagai Presiden, kami pun orang partai kasak kusuk memasukkan "orang kita" dalam kabinet.
Maka yang langsung teringat saat itu adalah sosok Kiai Nasar untuk posisi Menteri Agama. Saya berusaha kontak ulama cerdas ini untuk meminta curiculum vitae beliau, ternyata pada saat Amure kontak, beliau ada seminar di salah satu negara di Eropa.
Kiai Nasar meminta kepada saya untuk menghubungi keluarganya di Jakarta untuk mendapat CV dimaksud.
PKB ajukan proposal itu kepada pak SBY, namun, mungkin karena tidak ada di tempat saat diajukan, Pak SBY menunjuk orang NU lain jadi menteri Agama.
Dan beberapa waktu kemudian Kiai Nasar ditunjuk menjadi Wakil menteri Agama.
Kembali ke pesantren al Ikhlas di desa Ujung Bone, Amure bersama adinda Helmy Faizal Zaini, menteri KPDT berkunjung ke pesantren atas Undangan Kiai Nasar.
Di sana kami disuguhi berbagai jenis kuliner khususnya masakan ikan, terutama sekali bukkan maddama, kepiting bertelur dari Panglime.
Di sini juga saya tahu kalau ada kebolehan Kiai Nasar makan kepiting yang hidup di dua alam itu.
Di tengah kami santap malam, kembali kami dicerahkan oleh pak Nasar dengan informasinya "menurut penelitian dokter Jepang mutakhir, telur itu tidak bagus dan berbahaya dimakan orang dewasa. Hanya cocok diberikan kepada anak-anak".
Saya lihat di meja makan yang besar di hadapan kami memang tidak ada suguhan telur.