Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AJI Makassar dan Kombes Budhi Haryanto Bahas Pola Pengamanan Humanis Menuju Pilpres 2024

Diskusi itu menghadirkan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto sebagai pembicara.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur Muslimin Emba
Pengamanan humanis jelang pemilu 2024 menjadi topik diskusi di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Jl Pendidikan, Kecamatan Rappicini, Kamis (17/11/2022) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamanan humanis jelang pemilu 2024 menjadi topik diskusi di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Makassar, Jl Pendidikan, Kecamatan Rappicini, Kamis (17/11/2022) sore.

Diskusi itu menghadirkan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto sebagai pembicara.

Ada juga MPO AJI Makassar sebagai narasumber yang dimoderatori Ishak Pasabuan.

Sebelum dialog interaktif berlangsung dengan sejumlah pengurus AJI Makassar yang hadir, lebih dahulu Kombes Budhi Haryanto memaparkan berbagai hal.

Satu diantaranya terkait, pola pengamanan dalam menjaga kondusifitas Kota Makassar.

Menurutnya, terdapat 10 ribu lebih anak yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulsel ini.

Data itu ia peroleh dari hasil profiling atau pendataan inteljen di lapangan.

Untuk itu, dirinya pun melakukan pola penggalangan atau merangkul anak-anak itu agar tidak terjerumus dalam tindak kejahatan jalanan atau kriminal lainnya.

"Maka dari itu saya masuk di sini untuk merekrut, meskipun itu belum maksimal. Tetapi paling tidak mereka kenal saya dan nurut apa yang perintahkan oleh pimpinan kecamatan," ujar Kombes Budhi Haryanto.

Setelah memaparkan pola pengamanan yang ia terapkan selama ini, moderator Ishak Pasabuan pun membuka sesi tanya jawab.

Pertanyaan pertama muncul dari MPO AJI Makassar Reny Ayu yang juga jurnalis Harian Kompas.

Kak Reny begitu ia disapa, menanyakan pola pengamanan humanis yang bakal diterapkan Kombes Pol Budhi Haryanto.

Sebab kata dia, acap kali pola pengamanan humanis hanya dipahami di tataran pejabat kepolisian.

Sementara implementasi di lapangan oleh personel yang bertugas, dianggap belum memahami pola humanis yang diharapkan masyarakat banyak.

"Jadi kami ingin tahu, seperti apa sih pola pengaman humanis yang ingin diterapkan nantinya," tanya Reny Ayu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved