Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Pemuda Tertusuk Keris Saat Angngaru Tarian Tradisonal Bugis-Makassar, Tetap Selesaikan Tugas

Netizen menyebut nama pemuda yang Angngaru tersebut adalah Andi Bunging warga Moncongloe, Maros.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com/Helo
Video seorang pemuda yang sedang Angngaru viral lantaran bagian dadanya tertusuk keris, viral. Netizen menyebut nama pemuda yang Angngaru tersebut adalah Andi Bunging warga Moncongloe, Maros. Belankangan pemuda yang disebut meninggal tersebut mengklarifikasi video yang beredar. 

“Jika ada yang engkau inginkan dari kami, belilah yang pantas engkau beli, gantilah yang pantas yang engkau ganti. Mintalah yang pantas engkau minta, dan kami akan memberikan kepada engkau.”

“Engkau tidak boleh sewenang-wenang terhadap hak milik kami, sebab kami tidak termakan senjatamu, engkau pun tidak termakan senjata kami.”

Dalam dialog tersebut merupakan ikrar antara raja dan dewan adat, untuk memperoleh kesepakatan, bahwa raja adalah pemimpin yang memegang kendali atas rakyatnya.

Ia berhak untuk memutuskan dan rakyat pun harus patuh atas titahnya.

Selain itu, raja tak boleh sewenang-wenang terhadap rakyat yang dipimpinya.

Ada batasan di mana raja tidak mempunyai hak atas rakyatnya.

Jika ia menginginkan sesuatu yang dimiliki rakyatnya, maka ia hanya dapat memilikinya dengan sewajarnya.

Demikian dilansir Dalam suatu dialog yang dicapkan sebagai ikrar antara raja dan dewan adat itu, maka jadilah persepakatan (ketetapan dalam bentuk undang-undang), bahwa raja adalah pemimpin yang memegang kendali atas rakyatnya.

Ia berhak untuk memustuskan dan rakyat pun harus patuh atas titahnya.

Sebagai bagian tradisi yang mengandung pesan moral, termasuk didalamnya pesan spritiual, tidak semua orang bisa membawakan Angngaru

Orang yang angngaru hanya bisa di hitung jari akan keberadaannya di setiap kelompok masyarakat di Sulawesi selatan.

Di era milenial saat ini, sudah jarang dijumpai dan ditampilkan oleh generasi muda budaya Angngaru.

Belum lagi kondisi sanggar seni budaya yang ada, sudah mulai sepi peminat untuk mengembangkan budaya yang menggunakan senjata khas Badik ini.

Sudah merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya, karena budaya tersebut merupakan identitas dan jati diri dan warisan nenek moyang kita yang tak ternilai. Mari kita jaga dan lestarikan. (*)

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved