Penikaman
Terungkap Motif Anak Tega Habisi Nyawa Ayahnya di Luwu, Ucapan Korban Bikin Pelaku Naik Pitam
Pelaku naik pitam karena perkataan tersebut sehingga adu jotos sempat terjadi antara korban dan pelaku.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Akhirnya terungkap motif seorang anak di Luwu tikam ayahnya hingga tewas.
Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh mengungkapkan motif HA menghabisi nyawa ayahnya dilatari ucapan sang ayah yang membuatnya naik pitam.
HA (pelaku) geram usai diteriaki pemalas oleh ayahnya.
Pelaku naik pitam karena perkataan tersebut sehingga adu jotos sempat terjadi antara korban dan pelaku.
"Jadi, pelaku ini diteriaki pemalas sama korban setelah pelaku ini minta rokok ke tukang bangunan yang kerja rumahnya," jelasnya, Senin (14/11/2022).
Peristiwa penikaman ini terjadi di Dusun Pengkasalu, Desa Wara, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (13/11/2022).
HA kabur usai menikam dada bagian kiri ayahnya. Tak butuh waktu lama polisi akhirnya meringkus HA.
HA merupakan mantan narapidana kasus narkoba yang baru saja lepas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Setelah digelandang ke Mapolres Luwu, HA mengaku menusuk dada kiri korban dengan sendok yang sudah ia tajamkan.
"Katanya dengan sendok," tegas Saleh.
Sebelumnya, ada saksi yang melihat pelaku dan korban adu jotos.
Saksi kemudian mendatangi keduanya untuk melerai perkelahian.
Namun, saat berusaha ditarik, saksi sudah menemukan korban tak sadarkan diri dipelukan pelaku.
"Sehingga saksi berlari mendatangi keduanya lalu merelai dengan cara merangkul dan menarik pelaku dari tubuh korban, setelah merelai melihat tangan dan paha pelaku bersimbah darah sedangkan korban terluka pada bagian dada sebelah kiri," jelasnya.
Setelah mendapati korban dalam kondisi luka parah, saksi kemudian memanggil warga untuk dibawa ke Rumah Sakit Batara Guru Belopa.
"Pelaku dan saksi segera meminta bantuan warga sekitar lalu membawa korban ke rumah sakit Batara Guru Belopa untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana