Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kala Teater

Angkat Isu Kota, Kala Teater Garap Proyek Kota dalam Teater di Tiga Ruang Publik Kota Makassar

Kala Teater menggunakan pendekatan seni performans dalam menyatakan hasil riset yang dilakukan.

Editor: Hasriyani Latif
Kala Teater
Performans Mega Herdiyanti dengan judul Yang Kian Ditinggalkan di Terminal Malengkeri, Makassar, Sabtu (5/11/2022). Pertunjukan dengan konsep Proyek Kota dalam Teater ini digelar Kala Teater sebuah kelompok teater kontemporer di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kala Teater sebuah kelompok teater kontemporer di Makassar yang berdiri sejak 2006 melakukan pertunjukan dengan konsep Proyek Kota dalam Teater (City in Theatre Project), Sabtu-Minggu (5-6/11/2022).

Proyek Kota dalam Teater merupakan proyek pembacaan isu-isu kota melalui riset terhadap warga kota yang dikerjakan Kala Teater sejak tahun 2015 hingga 2025.

"Tahun ini Kala Teater menggunakan pendekatan seni performans dalam menyatakan hasil riset yang dilakukan," ungkap Sukarno Hatta, manager produksi via rilis yang diterima Tribun-Timur.com.

Adapun performans yang dilaksanakan di tiga ruang publik Kota Makassar di hari pertama, yakni performans dengan judul “Yang Kian Ditinggalkan” oleh Mega Herdiyanti di Terminal Mallengkeri.

Setelah itu dilanjutkan performans dengan judul “Halang Jalan” oleh Sabri Sahafuddin pada pukul di Jl AP Pettarani hingga Jl Urip Sumoharjo.

Pada hari ini, Minggu (6/11/2022), performans akan dilaksanakan di Taman Macan yaitu “Perempuan Bangunan” oleh Nurul Inayah pada pukul 10.00 Wita dan “Belanja Citra” oleh Dwi Lestari Johan pada pukul 14.00 Wita.

Karno, sapaannya, menuturkan Proyek Kota dalam Teater 2022 diawali dengan melaksanakan Laboratorium yaitu program belajar bersama perihal isu-isu kota melalui perspektif warga.

Juga fokus menelisik seni performans melalui studi karya performans, diskusi, riset tematik dan artistik, workshop, latihan, dan presentasi karya-sedang-tumbuh.

Laboratorium dilaksanakan sejak April hingga Oktober 2022.

Temuan yang muncul saat melakukan laboratorium bersama itu mengenai isu-isu kota adalah adanya kebutuhan warga kota yang tidak terhubung dengan kota yang didiaminya.

Atau pembangunan kota yang tidak terhubung dengan kebutuhan warga.

Terjadinya pergeseran identitas Kota Makassar akibat pembangunan tanpa menimbang kebutuhan warga, kontestasi di ruang-ruang kota, persoalan lingkungan dan ruang terbuka hijau, dan tradisi yang tidak lagi relevan tehadap warganya.

Setelah melakukan riset terhadap 300 warga kota, proyek Kota dalam Teater menarik sebuah tema besar, yaitu Yang Tidak Terhubung: Warga dan Kota.

Tema ini difokuskan pada empat sub tema yang dinyatakan di ruang publik melalui medium seni performans.

Pertama, fenomena arogansi pengiring jenazah di jalan raya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved