Tingkatkan Pelayanan Pemeriksan Mata, PDUI Sulsel Gelar Workshop Visus
Acara ini terlaksanakan di Ruangan Azzalea Hall Hotel Claro, Jl Andi Pettarani, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate
Penulis: Nur Rofifah Marzuki | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Sulsel menggelar workshop pemeriksaan visus dan koreksi refraksi di fasilitas pelayanan primer.
Acara ini terlaksanakan di Ruangan Azzalea Hall Hotel Claro, Jl Andi Pettarani, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Kamis (3/11/2022).
Terdapat 100 peserta dari kalangan dokter yang mengikuti kegiatan diskusi.
Sekretaris Umum PDUI Sulsel, Dr Irwan Ashari (36) menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Dokter umum tentang pemeriksaan visus dan koreksi refraksi dimasyarakat.
"Kasus gangguan penglihatan dimasyarakat cukup tinggi, kita harap dokter yang ikut kegiatan ini bisa meningkatkan mutu pelayanan dalam pemeriksaan visus kepada masyarakat," tuturnya.
Ilmu pengetahuan tentang kedokteran terus berkembang sehingga skill kompetensi dokter umum dalam pemeriksaan refraksi visus sangat diperlukan.
Dokter spesialis mata Jec Orbita, sekaligus pemateri, Dr Muhammad Irfan M Kes Sp M menuturkan pemeriksaan Visus dan Koreksi dikenal sebagai pemeriksaan gangguan pada mata.
"Gangguan mata mines biasanya orang bilang mata silinder," tuturnya.
Untuk pemeriksaan mata mines dilakukan oleh Dokter spesialis mata, dan bisa juga Dokter umum
"Nanti setelah dilakukan visus refraksi bisa ditau apakah matanya ada gangguan yang perlu pakai kacamata, kalau perlu ya dikasih resep untuk ukuran kacamatanya," ujarnya.
Untuk mengetahui adanya gejala rabun pada mata bisa dirasakan dengan tanda-tanda berikut
"Kalau dirumah kita melihat jarak jauh itu kabur, seperti tidak jelas membaca tulisan, dan sering pusing itu mungkin ada gangguan dimata," tuturnya.
Dr Muhammad Irfan menjelaskan cara mengatasi mata mines bisa pakai kacamata dan mengurangi aktivitas dekat.
"Aktivitas dekat dilakukan kurang dari 2 jam kemudian posisi pencahayaan harus diperhatikan, jangan terlalu gelap jangan terlalu terang," ujarnya.
Selain itu untuk mengurangi mata mines harus meningkatkan aktivitas diluar rumah.
"Misalnya satu sampai dua jam sehari harus aktivitas diluar rumah," tuturnya.
Dr Muhammad Irfan berharap, teman-teman Dokter umum bisa mulai melakukan deteksi dan penanganan kasus gangguan penglihatan akibat gangguan refraksi yang ringan difasilitas kesehatan puskesmas ataupun klinik-klinik.(*)