Opini
Smart ASN Menuju Birokrasi 4.0
Dipandang perlu untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang yang dapat menyesuaikan di era Revolusi industri 4.0.
Oleh:
Andi Amiduddin S
Mahasiswa Program Magister APN - STIA LAN Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Revolusi industri 4.0 menghadirkan inovasi teknologi disruptif yang mengaburkan batas fisik, digital, dan biologis di semua sektor, serta mengubah cara manusia hidup dan bekerja.
Terobosan teknologi menciptakan peluang di bidang ekonomi, sosial, dan pengembangan diri pribadi, namun kecerdasan buatan akan mengambil alih pekerjaan manusia.
Apalagi 2 tahun terakhir wabah corona virus disease (covid-19) mengharuskan kita bertatap muka secara virtual.
Banyak meeting dan rapat dilakukan by aolikasi zoom meeting.
Selai rapat proses pembelajaran pun dilakukan dengan cara daring yang mengharuskan siswa maupun mahasiswa harus tau menggunakan teknologi yang mendukung proses belajar mereka secara daring.
Maka dari itu dipandang perlu untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang yang dapat menyesuaikan di era Revolusi industri 4.0.
Kesiapan pembangunan SDM sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan di era disrupsi 4.0.
Revolusi industri 4.0 saat ini juga sudah memasuki era digital termasuk pada sistem birokrasi pemerintahan.
Mau tidak mau, Pemerintah Indonesia harus menyiapkan Aparatur Sipil Negara yang mumpuni dalam menghadapi transformasi digital ini.
Setiap Aparatur Sipil Negara dipaksa untuk beradaptif terhadap kemajuan teknologi agar kinerja SDM dapat lebih cepat, akurat, dan efisien sehingga dapat mendukung jalannya sistem pemerintahan.
Langkah Pemerintah Menyiapkan Smart ASN
Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal adalah hal yang tidak bisa dihindari/disanggah.
Menurut data dari Global Talent Competitiveness Index, Indonesia saat ini berada pada peringkat 77 dari 119 negara dengan nilai 38,04.
Untuk memperbaiki index tersebut Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menerapkan Human Capital Management Strategy.
Pemerintah memiliki program 6 “P” yaitu Perencanaan, Perekrutan/Seleksi, Pengembangan Kapasitas, Penilaian dan Penghargaan kinerja, Promosi/Rotasi Karir, dan Peningkatan Kesejahteraan.