Kalla Group
Kaos Ihin yang Menginspirasi, Catatan HUT Ke-70 tahun Kalla Group
saat pembawa acara memintanya maju ke depan dan memperkenalkan, banyak yang terperangah, melongo, tak menyangka itu Solihin Jusuf Kalla
Memasuki tahun 2022, persisnya 18 Oktober, genap sudah 70 tahun Kalla Group berkiprah memberikan kontribusinya mendorong pembangunan Indonesia.
Sederet angka-angka kinerja, penyerapan tenaga kerja yang banyak, dan pencapaian perusahaan lainnya sudah membuktikan komitmen perusahaan yang berkarya dari timur Indonesia ini tidak diragukan lagi.
Kendati demikian, kali ini bukan soal kinerja yang menjadi isu menggelitik.
Sudah banyak dipublish dan diberitakan media.
Melainkan bagaimana perusahaan ini melakukannya.
Terutama menjaga nilai-nilai luhur dan kultur perusahaan.
Tentang mengelola manusia Kalla sehingga bisa menggerakkan roda perusahaan ke arah kinerja yang moncer itu.
Sederhana dan Adaptif
Berkaca dari serpih jejak diatas tersebut, ada pesan moral yang menginspirasi yakni kesederhanaan dan adaptif.
Kedua nilai (value) ini menurut saya mewakili spektrum zaman yang berbeda namun tetap kontekstual.
Dan punya andil mewarnai perjalanan Kalla Group dari masa ke masa, tumbuh dan berkembang, hingga bertahan sampai generasi keempat.
Kesederhanaan tidak diajarkan.
Namun ditunjukkan dalam bentuk keteladanan para pemimpinnya.
Tidak ada aturan tertulis.
Tapi jajaran direktur dan level manajer seperti sudah paham dan maklum dengan filosofi yang sudah berjalan turun temurun.
Bahkan diceritakan, kemana-mana Ihin mengendarai mobil Toyota Kijang atau Alphard.
Mengenai Toyota Kijang, mobil ini dipilih dengan alasan untuk menjalankan nasihat orang tuanya agar bergaya hidup sederhana.
Apalagi, salah satu bisnis grup perusahaan sejak dulu menjadi agen penjualan mobil Toyota di Makassar dan wilayah Sulawesi lainnya.
Kesederhanaan yang diwariskan perusahaan ini rupanya tidak sebatas fisik dan perilaku.
Tapi juga dalam berpikir yang sederhana dan tidak mempersulit.
Lebih mengutamakan fungsi dibandingkan penampilan dan pencitraan.
Berusaha untuk tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang kontra produktif.
Di balik kesederhanaan yang disimbolisasi lewat kaos Ihin, pada saat yang bersamaan menurut saya sang pemimpin ingin mengirim sinyal kalau pihaknya tidak ketinggalan beradaptasi dengan perubahan.
Itu ditunjukkan dengan transformasi teknologi digital yang terus bergulir dan merambah semua lini bisnis yang menjadi ekosistem Kalla Group.
Bagi kalangan korporasi di tanah air, keberadaan sebuah entitas atau kelompok usaha dengan usia 70 tahun merupakan hal yang langka.
Dan di tahun 2022, kelompok Kalla dapat mencapai milistone ini.
Agaknya, tak berlebihan jika disebut perusahaan legendaris. (*)