Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Asal Makassar

Sosok Jenderal Asal Makassar Andi Rian Djajadi di Mata Teman Sekolah, Kini Kapolda Kalsel

Jenderal Asal Makassar Brigjen Andi Rian Djajadi jadi Kapolda Kalimantan Selatan atau Kapolda Kalsel. Sebelumnya mengungkap pembunuhan Brigadir J

Editor: Ari Maryadi
ISTIMEWA
Ketua Umum IKA Smansa Angkatan 1987 Brigjen Andi Rian Djajadi (ujung kiri atas) berkumpul bersama kawan seangkatan alumni SMA Negeri 1 Makassar angkatan 1987. Kini Brigjen Andi Rian Djajadi jadi Kapolda Kalimantan Selatan atau Kapolda Kalsel Kamis (14/10/2022) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Setelah berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Brigjen Andi Rian Djajadi kini dapat jabatan baru.

Jabatannya naik jadi Kapolda Kalimantan Selatan atau Kapolda Kalsel Kamis (14/10/2022).

Polda Kalsel dipimpin oleh perwira tinggi bintang dua.

Dengan demikian, pangkat Andi Rian Djajadi akan naik jadi dua bintang di pundak dalam dekat.

Andi Rian Djajadi akan naik pangkat jadi Inspektur Jenderal atau Irjen.

Andi Rian Djajadi adalah Jenderal Asal Makassar.

Ia lulus Akademisi Kepolisian tahun 1991 atau seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Makassar pada 1987 silam.

Pengangkatan Brigjen Andi Rian Djajadi tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2224/X/KEP/2022 tertanggal 14 Oktober 2022.

Andi Rian Djajadi sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Andi Rian Djajadi akan menggantikan Irjen Rikwanto yang dimutasi ke Analisis Kebijakan Utama Bidang Jemen OPS ITWASUM Polri.

Andi Rian Djajadi banyak dikenal publik ketika menanganani kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Brigjen Andi Rian Djajadi didaulat jadi ketua Tim Penyidik Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Brigjen Andi Rian Djajadi didaulat jadi ketua Tim Penyidik dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sosok di Mata Kawan Sekolah

Brigjen Pol Andi Rian Djajadi adalah jenderal bintang satu berdarah Bugis.

Andi Rian Djajadi adalah alumni SMA Negeri 1 Makassar.

Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menjabat Ketua Umum IKA Smansa angkatan 1987.

"Brigjen Andi Rian Djajadi itu Ketua Umum Smansa angkatan 1987," kata teman sekolah Rian, Maliku Pakambanan saat dihubungi Tribun Timur Jumat (14/10/2022).

Ketua IKA Smansa Andi Rian Djajadi
Brigjen Andi Rian Djajadi bereuni bersama kawan-kawannya alumni SMA Negeri 1 Makassar angkatan 1987.

Maliku pernah satu kelas dengan Rian di bangku kelas X tahun 1984-1985 tahun.

Mereka satu kelas di Kelas I 10 SMAN 1 Makassar.

Maliku mengatakan, Andi Rian adalah siswa yang cerdas sejak bangku sekolah.

"Saya sekelas di kelas 1 Smansa. Nama kelas kami dulu kelas I 10," kenang Maliku.

Maliku menceritakan, Andi Rian memiliki postur tubuh atletis sejak SMA.

Selepas SMA, Andi Rian melanjutkan pendidikan ke Akademisi Kepolisian dan lulus tahun 1991.

"Anaknya pendiam. Rumahnya duly di dekat SMA 1 Jalan Gunung Bawakaraeng depan Citi Supermarket," katanya.

Maliku mengatakan, Andi Rian sering hadir acara alumni Smansa.

Keduanya bertemu pada acara reuni SMANSA 1987 di Bandung pada tahun 2017 lalu.

"Dulu beliau hadir saat kami reuni kecil2an smansa 87 di bandung tahun 2017," katanya.

Maliku menyatakan rasa bangganya kepada SMAN 1 Makassar yang melahirkan banyak pemimpin bangsa di berbagai bidang.

Sejumlah alumni Smansa Makassar seperti Wakil Gubernur Sulsel periode 2008-2018 Agus Arifin Nu'mang, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari.

Dirtipidum Bareskrim Polri Andi Rian Djajadi, eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Mantan anggota DPRD Sulsel Hoist Bachtiar.

Karier Andi Rian Djajadi

Beberapa posisi penting telah dijabat Andi Rian selama berkarir di kepolisian.

Seperti Kasat Res Narkoba Polrestabes Medan, Kapolres Tebing Tinggi, hingga Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut.

Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut.

Kemudian ia pindah atau dimutasi ke Mabes Polri.

Pada saat dimutasi ke Mabes Polri, ia mengemban tugas sebagai Wadirtipidum Bareskrim Polri.

Pernah Emban Jabatan yang Dijabat oleh Ferdy Sambo.

Pada 17 November 2020, Kapolri saat itu yaitu Jenderal Idham Azis melakukan rotasi ratusan perwira menengah dan tinggi Polri.

Salah satu jabatan yang dirotasi oleh Jenderal Idham Azis adalah posisi Dirtipidum Bareskrim Polri.

Jabatan tersebut pun sempat diemban oleh Ferdy Sambo.

Kemudian, Brigjen Pol Andi Rian pun menduduki posisi tersebut di mana sebelumnya menjabat sebagai Karokorwas PPNS Bareskrim Polri.

Nama Brigjen Andi Rian Djajadi mulai dikenal saat memimpin rekonstruksi atas kasus penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI), Minggu (13/12/2020).

Kehebatan

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi adalah pemimpin berbagai kasus Habib Rizieq Shihab dan penembakan Laskar FPI.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menunjuk Brigjen Pol Andi Rian R Djajadi sebagai Dirtipidum Bareskrim.

Ia menggantikan Brigjen Pol Ferdy Sambo yang promosi jabatan menjadi Kadiv Propam Mabes Polri.

Andi Rian sebelumnya menjabat Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri.

Brigjen Pol Andi Rian R Djajadi adalah Jenderal Asal Makassar.

Laman resmi Akpol menyebut lulusan 1991 itu sebagai perwira berdarah Bugis.

Selama menjadi perwira, kariernya banyak dia habiskan di Sumatera.

Andi Rian juga pernah pernah menjabat Kasat Narkoba Polrestabes Medan, Kapolres Tebing Tinggi pada Polda Sumut dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Polda Sumut.

Ringkus Konglomerat

Dikutip dari Tribun Medan, pengusaha properti Kota Medan, Mujianto tersandung kasus dugaan penipuan berdasarkan laporan pengaduan Armen Lubis (60) sesuai dengan STTLP/509/IV/2017 SPKT "II" tertanggal 28 April 2017 dengan kerugian material sebesar Rp 3,5 milliar.

Dugaan penipuan yang dilakukan Mujianto berawal dari ajakan kerjasama melalui stafnya yang diketahui bernama Rosihan Anwar untuk melakukan bisnis penimbunan lahan seluas 1 Ha atau setara 28.905 M3 di atas tanah lahan di Kampung Salam, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan sekitar Juli 2014 lalu.

Saat dipaparkan oleh Direktur Ditreskrimum Polda Sumut Kombes Andi Rian, Mujianto selalu menebar senyum kepada wartawan di hadapannya.

Mujianto juga sempat berkomentar terkait dirinya yang sempat melarikan diri keluar Indonesia.

"Karena tidak hadir," kata Mujianto.

Namun, omongan Mujianto langsung ditepis Andi Rian yang kala itu menjadi DirKrimum Polda Sumut.

"Saya tidak menyuruh Anda berbicara. Tersangka tidak boleh bicara," ujar Andi Rian sambil menunjuk ke arah Mujianto, Rabu (25/7/2018).

Urai Kasus Pembunuhan Berencana Hakim Jamaluddin

Masih dari Tribun Medan, Polda Sumut menggelar rekonstruksi pembunuhan Hakim Jamaluddin di Cafe Every Day, Jalan Gagak Hitam, Medan, Senin (13/1/2020).

Kepada awak media, Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian menceritakan kalau di lokasi inilah Zuraida Hanum, M Jefri Pratama dan M Reza Fahlevi merencanakan pembunuhan.

Kombes Pol Andi Rian menyebutkan kalau Jefri Pratama awalnya menolak permintaan Zuraida Hanum.

"Jefri Pratama sarankan Zuraida Hanum gugat cerai (Jamaluddin) ke pengadilan," jelas Kombes Pol Andi Rian.

Saran Jefri Pratama ditolak mentah-mentah oleh Zuraida Hanum.

Ia kekeh agar M Jefri Pratama dan M Reza Fahlevi membunuh suaminya.

"Dia (Zuraida Hanum) malu kalau cerai di pengadilan," sambungnya.

Sekadar informasi, Jasad Hakim Jamaluddin ditemukan di dasar jurang Desa Kutalimbaru, Deliserdang, di dalam Toyota Prado BK 77 HD.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin Siregar, telah memaparkan kasus pembunuhan berencana ini.

Peristiwa terjadi pada 28 November 2019 dan jenazah ditemukan pada 29 November 2019.

"Saya sebagai Kapolda Sumut, mengapresiasi memberikan penghargaan kepada seluruh tim yang terlibat dalam pengungkapan kasus ini," kata Martuani.

"Termasuk masyarakat yang memberikan informasi kepada kami," sambungnya.

Martuani menjelaskan dengan tegas, bahwa pembunuhan Hakim Jamaluddin sebagai pembunuhan berencana.

Lanjut Martuani, pelaku utama dalam pembunuhan ini berinisial Zuraida Hanum yang tak lain adalah istri korban dibantu JP dan RF.(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved