Opini
Catatan Harlah IMDI ke-53 Tahun: IMDI dan Paradigma Praktis Kolaboratif
IMDI bukanlah organisasi yang egois dalam urusan keagamaan, lalu tidak memperhatikan kepentingan kebangsaan.
Di era disprupsi saat ini, IMDI mesti mulai berfikir berbasis asset dan potensi, bukan malah sibuk meratapi problem tanpa solusi. Jika itu dilakukan, maka kolaborasi akan mudah untuk diwujudkan.
Dari manifestasi paradigma itu, PP IMDI akan memassifkan perealisasian 3 item besar gerakan, yakni IMDI Membaca, IMDI Menulis, dan IMDI Mengabdi.
IMDI Membaca adalah gerakan yang bermuara pada pengakraban kader pada segala hal yang berkaitan dengan pengasahan pengetahuan. Hal ini dilakukan untuk menunjang perealisasian Trilogi DDI yang pertama, yaitu pendidikan.
IMDI Menulis adalah gerakan yang bermuara pada pengasahan kemampuan berkreasi kader melalui karya tulis, agar mampu menghasilkan karya yang menarik dan berkualitas untuk disebarluaskan di ruang-ruang maya.
Apalagi, pertarungan yang sesungguhnya di era membeludaknya informasi saat ini adalah di gelanggang media.
Jika hal ini tak diisi oleh kader, maka akan dikuasai oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang kerap kali
berselancar di media dengan konten-konten hoax dan ujaran kebenciannya.
Gerakan IMDI Menulis adalah upaya dalam mewujudkan Trilogi DDI yang kedua yaitu Dakwah.
IMDI Mengabdi adalah gerakan yang bermuara pada aksi sosial untuk memberikan perubahan positif bagi kehidupan bermasyarakat.
Gerakan ini adalah ruang implementasi ilmu yang diperoleh melalui dua gerakan yang dijelaskan sebelumnya.
Kesusksesan kaderisasi di tubuh IMDI ditentukan oleh sejauh mana keterlibatannya dalam menebar kebermanfaatan untuk masyarakat secara luas.
Gerakan IMDI Mengabdi adalah ikhtiar dalam mewujudkan Trilogi DDI yang ketiga yaitu Usaha Sosial.
Semoga gerakan yang diusung oleh PP IMDI ini mampu diterjemahkan oleh seluruh kader
di mana pun berada.
Selamat Harlah IMDI ke-53
Salam Pengabdian !!!(*)