Alasan Lengkap Polisi Tembakan Gas Air Mata di Tengah 42 Ribu Penonton Kanjuruhan, Kehabisan Oksigen
Polisi nekat melepaskan tembakan air mata hingga jadi penyebab para penonton kewalahan untuk meloloskan diri keluar dari stadion.
Alasan polisi gunakan gas air mata
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," kata Kapolda.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain,” sambungnya.

Akan tetapi imbas dari penembakan gas air mata ini mengakibatkan ribuan suporter yang datang ke stadion, keluar dengan cara yang tak teratur.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12.
Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion.
Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," ujar Kapolda.
Instruksi Presiden Jokowi
Kabar mengenai kerusuhan maut itu kemudian sampai ke telinga Presiden Joko Widodo(Jokowi).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mengambil tindakan untuk menghentikan sementara pelaksanaan Liga I selama satu minggu.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut.
“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memerintahkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bersama Menpora Zainuddin Amali, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola.
“Termasuk juga prosedur pengamanannya,” kata Presiden Jokowi.