Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Ojol Day Pemkot Makassar Dimulai, Danny Pomanto: Istri Bisa Kontrol Jejak Suami

Ojol Day tiap hari Selasa ini mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Laskar Pelangi (tenaga honorer), dan Pegawai BUMD lingkup.

SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
Danny Pomanto naik ojol - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai memberlakukan Ojol Day, Selasa (20/9/22). Ojol Day tiap hari Selasa ini mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Laskar Pelangi (tenaga honorer), dan Pegawai BUMD lingkup Pemkot Makassar ke kantor menggunakan jasa ojek online (ojol). Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, mengawali pemberlakuan Hari Ojek Online atau Ojol Day dengan menumpang Go-Jek motor listrik dari kediaman pribadinya di Jl Amirullah ke Balaikota, Jl Ahmad Yani sejauh sekitar 3,3 kilometer. 

Paling tidak, kata Wali Kota Makassar dua periode ini, ada tiga manfaat menggunakan ojol.

Yaitu mengurangi kemacetan, memperkuat ekonomi pengemudi ojol, dan mengurangi penggunaan BBM.

"Kalau pakai ojol bisa mengurangi padatnya lalu lintas. Manfaat lainnya juga, para suami gampang dikontrol jejaknya oleh istri," ujar Danny Pomanto.

“Untuk sementara, sekali seminggu. Kita coba dulu, sambil kita pikirkan apa yang menjadi kekurangan,” tambahnya.

Menurut Danny Pomanto, ojol adalah komunitas yang harus diberi perhatian.

Namun, dia juga tetap memberi perhatian kepada transportasi lainnya, sesuai masukan dari beberapa pihak.

“Pete-pete dan bentor juga akan kita pikirkan,” ujarnya.

Terkait ASN yang tidak menggunakan ojol di hari pertama Ojol Day ini, Danny Pomanto mengatakan masih memakluminya karena masih tahap sosialisasi.

"Tidak boleh main kaddoro-kaddoro (keras). Kita akan mengimbau, ndak boleh begitu (memberi sanksi)," katanya.

Khusus Laskar Pelangi, hanya bersifat imbauan. Jika punya uang dipersilakan naik ojek.

Suami Indira Jusuf Ismail ini menyampaikan, sekira 90 persen pegawai menggunakan jasa ojol pada Ojol Day perdana ini.

Dibuktikan dengan tidak adanya kendaraan dinas atau kendaraan pribadi milik ASN yang terparkir di Balaikota.

"Saya melihat dari foto foto yang dikirim ke saya, saya kira lebih 90 persenlah mereka (ASN) taat," bebernya.

Menurut Danny, ia tidak memaksakan pegawai yang rumahnya jauh dari Balaikota, seperti di wilayah Sudiang dan Gowa untuk menggunakan ojol.

Mereka bisa menggunakan angkutan umum atau pete-pete ke lokasi terdekat dari Balaikota. Selanjutnya, ASN tersebut naik ojol ke Balaikota karena tak ada pete-pete jurusan Balaikota.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved