Pemkot Makassar Terapkan Ojol Day, Pengemudi Bentor: Jangan Hanya Ojol, Kita juga Butuh
penerapan ojol day oleh Pemerintah Kota Makassar menimbulkan kecumburuan dari para tukang becak motor atau bentor
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan ojol day setiap hari Selasa.
Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) tak boleh menggunakan kendaraan pribadi ke kantor.
Hal ini dinilai sebagai solusi dari naiknya harga BBM subsidi yang membuat pengemudi ojol menjerit.
Namun, kebijakan ini disayangkan para pengemudi angkutan umum lainnya.
Salah satunya dari para pengemudi angkutan becak motor (Bentor) di kota Makassar.
Mereka menyayangkan keputusan pemerintah yang hanya menerapkan aturan untuk ojol.
"Tentu kita maunya kebijakan ini lebih meluas bukan hanya untuk driver ojek online," jelas Abdul Rahim, Pengemudi Bentor di kawasan Manggala kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (17/9/2022)
"Kita juga yang konvensional tentu berharap bisa mendapat rejeki dari aturan tersebut," sambungnya
Tak hanya untuk moda transportasi bentor, Rahim juga ingin pete-pete lebih di perhatikan.
"Kan ada juga pete-pete sebagai moda transportasi lainnya. Jadi, jangan hanya ojol," kata Rahim.
Rahim bersama pengemudi bentor lainnya berharap pemerintah bisa menyesuaikan harga BBM
"Kenaikan harga BBM sampai naik 2 ribu lebih sangat memberatkan bagi kita yang mencari nafkah di jalan," jelas Rahim
"Mungkin kalau bisa disesuaikan lebih baik. Diharga Rp 8.500 pun itu lebih manusiawi," lanjutnya
Saat ini, Rahim masih terus berjuang mencari nafkah dari bentornya di jalanan kota Makassar
Laporan wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz