Batalyon 120 Makassar
Janji Siapkan Tempat untuk Iptu Faizal, Kombes Budhi Haryanto: Kanit Reserse atau Kapolsek itu Nanti
Di dalam kejadian kemarin tidak ada peristiwa pidana, barang bukti itu serahan orang mau sadar, mau berubah jadi baik, dia bergabung dan dia serahkan.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Batalyon 120 Makassar diluncurkan di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (14/3/2022) lalu.
Peluncuran mendapat restu Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto.
Keduanya hadir saat launching.
Namun, warga Makassar dihebohkan dengan penggeledahan Markas Batalyon 120, di Jl Korban 40.000 Jiwa.
Dalam penggeledahan, polisi menyita sejumlah senjata tajam dan puluhan botol minuman keras.
Tidak hanya itu, sebanyak 45 pemuda dan tiga perempuan turut digelandang ke Markas Polsek Tallo.
Tribun mendapat kesempatan melakukan wawancara khusus dengan pemberi restu berdirinya Markas Batalyon 120, membahas proses pembentukan Batalyon 120 hingga digerebek polisi.
Berikut beberapa petikan wawancara langsung Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto bersama Host Tribun Timur, Kinan Aulia.
Kenapa Iptu Faizal Dicopot?
Ada dua pertanyaan penting dalam peristiwa kemarin itu. Kenapa ada peristiwa pidana kenapa pelakunya tidak diproses?
Kemudian yang kedua, kenapa seorang kanit reserse berprestasi menangkap justru diganti? Itukan pertanyaan beredar.
Baca juga: Resahkan Warga, Danny Pomanto Ngotot Tak Mau Bubarkan Batalyon 120 Setelah Digrebek Iptu Faizal Cs
Itu saya jawab, jadi salah satu fungsi Batalyon 120 ini adalah merekrut pelaku kriminal. Karena sesama pelaku lebih gampang.
Dengan cara apa? kalau mereka mau berubah ya serahkan seluruh peralatannya.
Di dalam kejadian kemarin tidak ada peristiwa pidana, barang bukti itu serahan orang mau sadar, mau berubah jadi baik, dia bergabung dan dia serahkan.
Cuman kejadian kemarin itu, tidak adanya koordinasi patroli Polda kepada wilayah. Sehingga terjadilah salah paham.
Yang fatal lagi, seorang kanit reserse intel, ketika ada laporan harus berani menjelaskan sesuai fakta. Makanya tadi waktu rilis kita bawa.
Jadi sebenarnya kejadian ini triggernya Kanit Reskrim. Coba dia mau menjelaskan, ini bukan peristiwa pidana, faktanya tidak seperti ini.
Apakah Anda pernah mendapat arahan terkait pergantian Iptu Faisal?
Kalau Iptu Faisal inikan kewenangan saya.
Kalau saya mau ganti perangkat saya tidak perlu.
Sudah kita ganti, nanti Faisal akan kita berikan tempat yang cocok.
Apakah dia cocok jadi Kanit Serse atau Kapolsek itu nanti.
Sementara kita istirahatkan untuk menunggu tetap yang cocok.
Alasan pencopotan Kanit Reskrim Polsek Tallo?
Begini, saya tadi sudah saya sampaikan, tadi di depan.
Ini bukan pencopotan, saya selaku pimpinan Polres memiliki kewenangan untuk mengatur anak buah saya bagus ditempatkan di mana.
Saya tadi sampaikan dirilis dan beliau (Faisal) juga hadir.
Tadi beliau sampaikan juga kesalahannya, kenapa Faisal tidak berani menyampaikan fakta di TKP bahwa itu bukan peristiwa pidana, dan beliau mengaku sendiri.
Harusnya pak Faisal ini tau peristiwa itu, seharusnya dia tahu ada sekretariat Batalyon 120 itu.
Bahwa penemuan barang bukti tidak dalam penguasaan mereka. Ditemukan miras tidak ada miras, tidak ada bau miras.
Yang ada anak itu butuh makan, dia cari botol dibersihkan untuk dijual.
Barang yang katanya barang kejahatan adalah barang yang diserahkan secara sukarela.
Orang yang ingin menjadi baik, yang sudah mau bertobat.
Ditaruhlah di situ untuk diserahkan kepada kami.
Kenapa Faisal saya ganti, bukan saya copot, dengan pertimbangan perbaikan kinerja.
Karena saya lihat dia tidak mampu di situ.
Intinya sebagai seorang Kanit Serse, dia harus berani menyatakan, itukan wilayah hukum dia.
Ada peristiwa pidana di situ, dia seharusnya tahu.
Tapi faktanya, Faisal diam ngikut ikuti apa kata Polda.
Padahal secara kepangkatan di Polda itu lebih rendah dari si Faisal.
Itulah yang dikatakan Faisal tadi.
Supaya tidak ada berita liar seperti save Iptu Faisal lah, apalah segala macam.
Apakah pergantian Iptu Faisal disampaikan secara lisan?
Nggak, sudah ada surat perintahnya, jadi begitu saya lihat hal ini menuju gelagat kurang baik.
Saya langsung perintahkan, staf saya, Kabag Sumda untuk buat surat perintah pergantian.
Siapa yang ganti? silakan tanya Kapolsek dan Kasat Serse.
Karena yang lebih tahu fungsi reserse adalah Kasat Serse dan Kapolsek.
Makanya saat diajukan surat pergantian itu saya tanda tangani dan itu untuk perbaikan kinerja, supaya polri bisa bekerja lebih profesional.(*)