Tolak Kenaikan BBM
Ojol se-Makassar Marah, Tolak Kenaikan Harga BBM dan Minta Kenaikan Tarif
Lima hari pasca kenaikan harga BBM bersubsidi resmi diumumkan pemerintah, luapan penolakan terus muncul dari beberapa elemen masyarakat.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lima hari pasca kenaikan harga BBM bersubsidi resmi diumumkan pemerintah, luapan penolakan terus muncul dari beberapa elemen masyarakat.
Aksi demonstrasi terus dilakukan dari kalangan Mahasiswa, masyarakat, buruh, dan kini ojol.
Sekitar 500 massa aksi dari ojol se-Makassar penuhi Kantor DPRD Provinsi Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (8/9/2022).
Massa aksi ini terdiri dari Gojek, Grab, Maxim, taxi online, Shopee, dan in-driver.
Mereka menuntut harga BBM kembali dinormalkan.
Dari mobil komando, satu per satu demonstran menyuarakan penolakan.
"Rakyat semakin sengsara dengan kebijakan ini," kata salah satu orator.
Tak hanya itu, pengendara ojol ini juga mendesak pemerintah untuk menyesuaikan tarif kendaraan pasca kenaikan BBM diteken pemerintah.
"Kami mau kalau BBM naik, tarif kami juga dinaikkan. Ekonomi Kami melemah pasca pandemi," terangnya.
Spanduk kekesalan akan naiknya harga BBM juga dibawa sebagian massa aksi.
Di akhir, mereka pun meminta berdialog dengan anggota DPRD Provinsi Sulsel beserta Gubernur.
Setelah aksi di depan Kantor DPRD Provinsi Sulsel, sekitar 500 massa aksi yang tergabung dalam ojol se-Makassar kemudian bergeser ke Kantor Gubernur Provinsi Sulsel. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana