Meski Tangan Kiri Diamputasi Gegera Bom Buku, Kombes Dodi Rahmawan Semangat Tumpas Kejahatan Narkoba
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan menyatakan penangkapan keduanya bermula dari adanya informasi masyarakat.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Dari pengakuan RH itu, keberadaan AMZ pun ditelusuri.
Alhasil, AMZ ditangkap di Poros Enrekang-Toraja, tepatnya depan PTPN 14 Nusantara Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang.
"Dilakukan penggeledahan terhadap AMZ, ditemukan barang berupa satu saset plastik klip yang berisi dua saset serbuk kristal yang diduga sabu," kata Dodi.

Selain itu, juga ditemukan satu saset plastik klip yang di dalamnya terdapat dua sachet plastik klip kecil yang berisi serbuk kristal diduga sabu.
Serta 16 paket serbuk kristal yg diduga shabu kemasan pipet plastik bening dan beberapa ponsel.
Pengakuan AMZ, barang terlarang itu ia peroleh dari tangan inisial B di Kabupaten Sidrap yang kini berstatus DPO.
Baca juga: Kombes Pol Dodi Rahmawan, Sosok Lulusan Akpol 95 di Balik Pengungkapan Sabu 3.000 Gram di Sidrap
Korban Bom Buku
Diketahui, pada Selasa 15 Maret 2011, publik dihebohkan dengan peristiwa di Kantor Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur.
Saat itu kantor tersebut menerima paket misterius.
Paket berisi buku ditujukan pada aktivis pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla.
Polisi yang menerima laporan dengan sigap mendatangi lokasi.
Kala itu Kombes Pol Dodi Rahmawan masih bertugas sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur.
Kombes Dodi Rahmawan berinisiatif membuka paket menggunakan pisau cutter.
Nahas bagi Kombes Dodi Rahmawan.
Paket buku itu berisi bom dan meledak sekitar pukul 16.00 WIB.