Tolak Kenaikan Harga BBM
Aliansi Mahasiswa UMI Tutup Jl Urip Sumoharjo Makassar Mulai pukul 13.00 Wita
Aliansi Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali turun ke jalan, Senin (5/9/2022).
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aliansi Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan kembali turun ke jalan, Senin (5/9/2022).
Sejak Sabtu (3/9/2022) , Aliansi Mahasiswa UMI aktif turun ke jalan menyampaikan aspirasi tolak kenaikan harga BBM.
Sesuai pamflet yang beredar, aksi akan dilakukan di Jl Urip Sumoharjo.
Kepada Tribun-Timur.com, Humas Aliansi Mahasiswa UMI Uye menyampaikan, mereka sedang bersiap untuk turun ke jalan.
Baca juga: Polrestabes Makassar Siapkan 1.955 Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM
"Sebentar kita akan kembali aksi setelah shalat dzuhur sekitar pukul 13.00 wita," ucap Uye, Senin (5/9/2022).
Diprediksi, kemacetan akan berlangsung hingga malam hari.
Ratusan mahasiswa UMI memastikan turut ambil bagian dalam aksi menolak kenaikan BBM bersubsidi
Tak hanya massa UMI, seruan aksi dari Serikat Mahasiswa Unhas juga digaungkan.
Baca juga: Wali Kota Makassar Danny Pomanto Dukung Harga BBM Naik
Baca juga: Makassar Dikepung Unjuk Rasa Hari Ini 5 September 2022
Mereka akan bergabung menyampaikan aspirasi di Jl Urip Sumoharjo.
Rencananya, pusat titik aksi berada di depan Gedung DPRD Sulsel.
Kemacetan panjang diprediksi akan terjadi di ruas Jl Urip Sumoharjo.
Bagi pengendara yang ingin menuju ke Jl Perintis Kemerdekaan bisa melalui Jl Abdullah Dg Sirua.
Begitu pula arah sebaliknya,bisa melintas di Jl Abdullah Dg Sirua hingga tembus ke Jl Sungai Saddang.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, Sabtu (3/8/2022).
Jenis BBM yang mengalami kenaikan harga yakni, Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kemudian, Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.
Serta Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz