Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Khusus

Waspadai Cacar Monyet di Indonesia, Kenali Gejala dan Penularannya

Baru-baru ini, masyarakat Sulsel juga sempat dikagetkan dengan adanya warga yang dicurigai tertular cacar monyet.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar video
Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin narasumber Bincang Kota Tribun Timur yang ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (29/8/2022). Bincang Kota kali ini mengulas tentang cacar monyet. 

Apakah cacar monyet bisa menyebabkan kematian?

Cacar monyet meski cepat penularannya tetapi virus ini tidak seberbahaya covid-19 yang sampai memakan ratusan ribu korban jiwa. Apalagi, sejak kecil anak-anak sudah disuntik vaksinasi cacar.

Kelompok usia berapa yang rentan terkena cacar monyet?

Virus bisa menginfeksi siapa saja, tidak kenal usia. Akan tetapi untuk cacar banyak anak-anak yang gampang tertular, begitu juga pada usia remaja.

Bagaimana mencegah penularan virus ini?

Harus menjaga kebersihan, memperketat protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan, apalagi sebelum makan dan setelah beraktivitas. Walaupun penyebarannya tak separah Covid-19 tapi gadis tetap diwaspadai.

Selain itu, diharapkan agar tidak terlalu dekat atau berinteksi dengan hewan yang mengalami gangguan kesehatan.

Apa yang dilakukan Pemkot Makasar khususnya Dinkes untuk mengantisipasi wabah ini beredar di Makassar?

Kita mengaktifkan 47 puskesmas di Makassar untuk aktif menurunkan tenaga mengecek kondisi kesehatan masyarakat sekaligus mensosialisasikan agar masyarakat mewaspadai virus ini.

Kemudian masyarakat yang mengalami gejala cacar monyet diharapkan pro aktif untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat. Nantinya, petugas kesehatan akan terus memantau kesehatan masyarakat selama masa inkubasi. 

Disamping itu, untuk penanganan di pintu masuk, Pemkot kerjasama dengan KKP pelabuhan dan bandara untuk melihat pengunjung yang keluar masuk Makassar dan memeriksa apakah pengunjung yang datang dengan mengalami gejala demam, batuk.

Jika terjadi, mereka akan memanggil Dinkes untuk turun langsung memeriksa penumpang. Jika dapatkan gejala pasti akan dilakukan tracing ke penerbangan dan pelabuhan untuk melihat siapa yang ada di sekitar pasien tersebut.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved