Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Khusus

Waspadai Cacar Monyet di Indonesia, Kenali Gejala dan Penularannya

Baru-baru ini, masyarakat Sulsel juga sempat dikagetkan dengan adanya warga yang dicurigai tertular cacar monyet.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar video
Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin narasumber Bincang Kota Tribun Timur yang ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (29/8/2022). Bincang Kota kali ini mengulas tentang cacar monyet. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wabah Pandemi Covid-19 belum usai, kini muncul wabah baru yang merisaukan masyarakat, cacar monyet atau monkeypox.

Cacar monyet, virus yang ditularkan dari hewan ke manusia kini sudah menyebar dari manusia ke manusia lainnya.

Seperti virus-virus lainnya, cacar monyet juga sangat cepat penularannya, baik bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi, maupun lewat pernapasan atau terkena droplet.

Kasus monkeypox pertama di Indonesia ditemukan di Jakarta, diumumkan pada Sabtu (20/8/2022) oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Syahril.

Virus ini menjangkit warga Jakarta usia 27 tahun usai melakukan perjalanan luar negeri.

Dari 27 warga yang dicurigai atau suspek monkeypox, syukur hanya 1 orang yang dinyatakan positif.

Baru-baru ini, masyarakat Sulsel juga sempat dikagetkan dengan adanya warga yang dicurigai tertular cacar monyet.

Mereka yang diduga kena cacar monyet adalah warga Kabupaten Maros yang berdomisili di Antang, satu lagi warga Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini, Makassar.

Warga KTP Maros dirawat di RS Pendidikan Universitas Hasanuddin, sementara warga Kassi-kassi dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji.

Warga Maros memang diidentifikasi melakukan perjalanan ke Jakarta. Sementara warga Kassi-kassi diidentifikasi tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah.

Untungnya, setelah melalui uji pemeriksaan lab di Litbangkes Kemenkes RI, kedua warga tersebut dinyatakan negatif cacar monyet.

Sebenarnya, apa itu cacar monyet, bagaimana gejala dan cara penularannya?

Berikut wawancara khusus Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin dalam program Bincang Kota Tribun Timur.

Program ini ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Senin (29/8/2022) pukul 16.00 Wita. 

Kapan pertama kali kasus cacar monyet ditemukan?

Cacar monyet sebenarnya virus yang sudah lama ada. Kalau dilihat kebelakang, tahun 1958 cacar monyet sudah diidentifikasi pada monyet.

Namun penularan dari hewan ke manusia dimulai sejak 1970 yakni di Republik Demokratik Kongo. Terjadi pada anak berusia 9 tahun.

Apa tanda-tanda atau gejala cacar monyet?

Pada umumnya gejala cacar monyet ialah demam, muncul ruam melepuh di wajah, dada, hingga menyebar ke seluruh tubuh. Ruam atau bintik-bintik tersebut berisi cairan nanah.

Keluhan masing-masing orang saat terinfeksi cacar monyet berbeda-beda, selain demam ada juta yang mengalami sakit tenggorokan, diare, atau sakit perut.

Biasanya, gejala cacar monyet diawali demam 1-3 hari, kemudian muncul ruam pada hari ketujuh atau saat masa inkubasi. 

Apa bedanya dengan cacar air?

Gejala klinis cacar monyet dan cacar air memang sama. Demam, sakit tenggorokan, flu, nyeri otot, hingga muncul ruam.

Bedanya dengan cacar monyet, orang yang tertular virus ini akan terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan. Sementara cacar air tidak terjadi pembengkakan.

Bagaimana memastikan bahwa seseorang tertular cacar monyet atau cacar air?

Ketika ada gejala muncul, kemudian muncul ruam, maka pasien tersebut harus dalam pengawasan. Harus melewati uji klinis dengan dilakukan tes PCR kemudian sampelnya dikirim ke Litbangkes Kemenkes untuk dibuktikan apakah positif atau negatif monkeypox.

Seperti dua warga Sulsel yang baru-baru ini dicurigai monkeypox, karena ada gejala mereka dirawat di ruang infection center (IC), setelah tiga atau empat hari dikirim sampelnya ke Litbangkes hasilnya keluar dan dinyatakan negatif.

Bagaimana cara penularan cacar monyet?

Karena ini virus, otomatis akan cepat menyebar dan menginfeksi banyak orang. Cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung atau terkena cairan tubuh yang positif cacar monyet. Hanya saja, sejak kecil kita suda diberi vaksinasi atau imunisasi cacar, itulah yang menjadikan tubuh bisa menangkal virus. Kalaupun terkena, dampaknya tidak akan terlalu parah.

Vaksinasi itu ada tiga fungsinya, mencegah kematian, mencegah kecacatan, dan mencegah kesakitan.

Apakah cacar monyet bisa menyebabkan kematian?

Cacar monyet meski cepat penularannya tetapi virus ini tidak seberbahaya covid-19 yang sampai memakan ratusan ribu korban jiwa. Apalagi, sejak kecil anak-anak sudah disuntik vaksinasi cacar.

Kelompok usia berapa yang rentan terkena cacar monyet?

Virus bisa menginfeksi siapa saja, tidak kenal usia. Akan tetapi untuk cacar banyak anak-anak yang gampang tertular, begitu juga pada usia remaja.

Bagaimana mencegah penularan virus ini?

Harus menjaga kebersihan, memperketat protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan, apalagi sebelum makan dan setelah beraktivitas. Walaupun penyebarannya tak separah Covid-19 tapi gadis tetap diwaspadai.

Selain itu, diharapkan agar tidak terlalu dekat atau berinteksi dengan hewan yang mengalami gangguan kesehatan.

Apa yang dilakukan Pemkot Makasar khususnya Dinkes untuk mengantisipasi wabah ini beredar di Makassar?

Kita mengaktifkan 47 puskesmas di Makassar untuk aktif menurunkan tenaga mengecek kondisi kesehatan masyarakat sekaligus mensosialisasikan agar masyarakat mewaspadai virus ini.

Kemudian masyarakat yang mengalami gejala cacar monyet diharapkan pro aktif untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat. Nantinya, petugas kesehatan akan terus memantau kesehatan masyarakat selama masa inkubasi. 

Disamping itu, untuk penanganan di pintu masuk, Pemkot kerjasama dengan KKP pelabuhan dan bandara untuk melihat pengunjung yang keluar masuk Makassar dan memeriksa apakah pengunjung yang datang dengan mengalami gejala demam, batuk.

Jika terjadi, mereka akan memanggil Dinkes untuk turun langsung memeriksa penumpang. Jika dapatkan gejala pasti akan dilakukan tracing ke penerbangan dan pelabuhan untuk melihat siapa yang ada di sekitar pasien tersebut.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved