438 Peserta Ikut Kalla Startup Hunt, Belajar Beragam Inovasi untuk Indonesia
Acara Kalla Startup Hunt ini menghadirkan narasumber yang handal dibidangnya masing-masing, seperti startup
Penulis: Rudi Salam | Editor: Waode Nurmin
"Kalau data di-compress, maka cost untuk bandwdith atau storage di Cloud bisa diefisienkan. Di Kecilin, kita bisa compress berbagai macam file, mulai dari text atau database yang bisa sampai 90 persen, image bisa sampai 80 persen, video bisa 75 persen hingga dokumen bisa 50 persen," sebut Dhidik.
Kemudian, Head of Meta Space Solutions dari WIR Group, Joshua Budiman membahas terkait Metaverse.
Menurutnya, Social Behaviour dari manusia berubah mengikuti dari perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.
Metaverse ini, lanjutnya, merupakan perwujudan konjungsi antara dunia nyata dan dunia maya, prospek bisnisnya pun sangat menjanjikan.
Dikatakan, bahwa Indonesia harus siap dari sisi pengetahuan dan teknologi untuk tetap bisa bertahan atau bahkan menjadi negara yang diperhitungkan secara global.
"Simpelnya ada 5 perubahan yang akan terjadi di Metaverse Indonesia, yaitu kita bakal punya kehidupan baru. Kedua, cara bersosialisasi yang baru. Ketiga, kita punya cara-cara baru untuk menikmati kehidupan, misal dengan visit ke galeri atau museum. Keempat ada real world efficiency yang membuat bisnis lebih mudah. Terakhir adanya ekonomi baru,” kata Joshua.
Sementara itu, Founder Helper Indonesia, Abdur Razak menjelaskan terkait bisnisnya yang berawal dari nilai sosial, yaitu semua orang berhak mendapatkan pekerjaan, hanya saja kadang antara kesempatan dan tenaga kerjanya tidak saling bertemu.
Melalui Helper Indonesia, kebutuhan akan produk atau layanan dari berbagai macam kalangan bisa dipenuhi oleh mitra bisnis mereka. Bisnis Helper Indonesia ini telah jalan di berbagai kota yang diawali di kota Makassar.
"Di tengah majunya teknologi, masih sangat besar angka pengangguran. Helper Indonesia pun hadir sebagai solusi. Kami menghubungkan masyarakat yang sangat sibuk dan masyarakat yang masih sulit menemukan pekerjaan lewat layanan personal assisstant yang bisa membatu pekerjaan mereka," jelas Razak.