Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

438 Peserta Ikut Kalla Startup Hunt, Belajar Beragam Inovasi untuk Indonesia

Acara Kalla Startup Hunt ini menghadirkan narasumber yang handal dibidangnya masing-masing, seperti startup

Penulis: Rudi Salam | Editor: Waode Nurmin
Kalla Group
Peserta menyaksikan webinar Kalla Startup Hunt Spesial Kemerdekaan RI via Youtube, Rabu (17/8/2022) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menyambut HUT RI ke-77, Kalla Startup Hunt mengadakan Special Webinar Kemerdekaan RI, Rabu (17/8/2022) malam.

Acara ini menghadirkan Startup Lokal & Nasional sebagai narasumber handal pada bidangnya masing-masing.

Webinar ini diikuti kurang lebih 438 peserta di Zoom dan Youtube Kalla.

Kegiatan ini dibuka Chief Strategy & Technology Kalla, Achmad Soegiarto.

Achmad Soegiarto menjelaskan, inovasi di Indonesia tetap harus tumbuh untuk menggerakkan perekonomian nasional, Startup harus menjadi penggerak inovasi nasional.

Maka dari itu, kata dia, Kalla Startup Hunt hadir untuk memberikan kesempatan inovasi interen untuk menjadi bagian dari 7 Mega Ecosystem Kalla Group

Terdiri dari Ekosistem Edukasi, Property & Hospitality, Transportasi & Logistik, Otomotif, Energi, Manufaktur dan Infrastuktur.

“Tahun ini merupakan tahun kolaborasi untuk semakin memberikan banyak kemudahan kepada customer. Untuk itu, Kalla bersama Awan Indonesia membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan mengajak teman-teman pelaku Startup terus berinovasi,” katanya, via rilis Kalla Group, Kamis (18/8/2022).

Salah seorang narasumber dalam webinar, Dimas Triandhanu Utomo dari Adrem Law Firm membahas tentang pentingnya legalitas dari sebuah startup yang dapat melindunginya dari berbagai hal yang berpotensi merugikan entitas atau produknya.

Untuk itu, kata dia, bisnis tersebut harus diakui oleh negara.

“Business lifecycle startup juga dimulai dari pendirian PT. Untungnya sekarang pemerintah sangat men-support. Jadi, bikin PT saat ini simpel banget. Selanjutnya ada anggaran dasar, urusan notaris, NPWP, lalu perusahaannya berdiri,” kata Dimas.

“Setelah itu, apply NIB yang merupakan identitas company. Kalau tidak ada izin spesifik lainnya, sudah bisa jalankan bisnisnya,” sambung Dimas.

Sesi selanjutnya, Senior Vice President dari Kecilin.ID, Dhidik Tri Wibowo membahas tentang Advance Data Optimization.

Kompresi data kata dia, sangat penting untuk menjaga konektivitas perusahaan tetap efektif dan efisien.

Penggunaannya pun sangat bisa diaplikasikan di berbagai macam hal, mulai dari layanan Cloud, Streaming & Internet Accelarator.

"Kalau data di-compress, maka cost untuk bandwdith atau storage di Cloud bisa diefisienkan. Di Kecilin, kita bisa compress berbagai macam file, mulai dari text atau database yang bisa sampai 90 persen, image bisa sampai 80 persen, video bisa 75 persen hingga dokumen bisa 50 persen," sebut Dhidik.

Kemudian, Head of Meta Space Solutions dari WIR Group, Joshua Budiman membahas terkait Metaverse.

Menurutnya, Social Behaviour dari manusia berubah mengikuti dari perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.

Metaverse ini, lanjutnya, merupakan perwujudan konjungsi antara dunia nyata dan dunia maya, prospek bisnisnya pun sangat menjanjikan.

Dikatakan, bahwa Indonesia harus siap dari sisi pengetahuan dan teknologi untuk tetap bisa bertahan atau bahkan menjadi negara yang diperhitungkan secara global.

"Simpelnya ada 5 perubahan yang akan terjadi di Metaverse Indonesia, yaitu kita bakal punya kehidupan baru. Kedua, cara bersosialisasi yang baru. Ketiga, kita punya cara-cara baru untuk menikmati kehidupan, misal dengan visit ke galeri atau museum. Keempat ada real world efficiency yang membuat bisnis lebih mudah. Terakhir adanya ekonomi baru,” kata Joshua.

Sementara itu, Founder Helper Indonesia, Abdur Razak menjelaskan terkait bisnisnya yang berawal dari nilai sosial, yaitu semua orang berhak mendapatkan pekerjaan, hanya saja kadang antara kesempatan dan tenaga kerjanya tidak saling bertemu.

Melalui Helper Indonesia, kebutuhan akan produk atau layanan dari berbagai macam kalangan bisa dipenuhi oleh mitra bisnis mereka. Bisnis Helper Indonesia ini telah jalan di berbagai kota yang diawali di kota Makassar.

"Di tengah majunya teknologi, masih sangat besar angka pengangguran. Helper Indonesia pun hadir sebagai solusi. Kami menghubungkan masyarakat yang sangat sibuk dan masyarakat yang masih sulit menemukan pekerjaan lewat layanan personal assisstant yang bisa membatu pekerjaan mereka," jelas Razak.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved