Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balita

Diduga Dibantu Interpol Malaysia, Warga Pinrang Adopsi 4 Bayi Berwajah India dan Tiongkok

Balita tersebut berusia antara satu hingga dua tahun. Dua perempuan dan dua laki-laki. 

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Muh. Irham
GRID.ID
Ilustrasi bayi. Seorang warga Pinrang mengadopsi empat orang balita dari Malaysia. Keempat bayi tersebut didatangkan dari Malaysia dengan bantuan istrinya yang bekerja sebagai interpol di Malaysia 

Keempat balita pun didapatkan Ramli dengan cara berbeda.

Ada dengan alasan diserahkan langsung orang tuanya. Ada pula yang ditemukan di depan rumahnya dengan kondisi tali pusar masih ada. 

“Ramli mengaku, dia dan istrinya mengambil dan merawat serta membesarkan keempat bayi tersebut karena merasa iba dan tidak ada maksud lain. Kondisi balita pun dengan keadaan sehat dan sangat dekat dengan Ramli," ucapnya.

Namun, keempat balita tersebut tidak memiliki dokumen berupa surat keterangan lahir dari Negara Malaysia.

Keempat balita ini dibawa dari Malaysia ke Makassar menggunakan pesawat. Kemudian dari Makassar dibawa ke Kabupaten Pinrang. 

"Ramli mempunyai Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang dikeluarkan kedutaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Namun, hal ini masih kita dalami keasliannya," ucapnya. 

Kepada penyidik, Ramli juga mengakui jika keempat balita tersebut telah dimasukkan dalam daftar keluarga. 

"Keempat balita ini telah dibuatkan Kartu Keluarga maupun Akta Lahir pada kantor Dinas Dukcapil Pinrang. Pengurusannya dibantu oleh  oknum staf kantor Camat Lembang, tanpa sepengetahuan pemerintah setempat," bebernya. 

Kasus tersebut, kata Muhalis, sementara dalam pengembangan pihaknya terkait dokumen SPLP yang dikantongi Ramli dan dokumen KK serta akta lahir keempat anak tersebut. 

"Kami masih menunggu konfirmasi dari pihak imigrasi terkait keaslian dokumen tersebut. Juga untuk mengetahui, apakah yang bersangkutan masuk secara legal atau ilegal ke Indonesia,” katanya.

Muhalis menuturkan, saat ini pihaknya masih fokus terkait dokumen kependudukan dan akta lahir keempat balita tersebut. 

Pihaknya belum bisa mengatakan, apakah ada indikasi perdagangan manusia dalam kasus ini. 

"Sementara ini, kami telusuri motif di balik penerbitan dokumen kependudukan serta akte lahir keempat anak tersebut. Kami belum bisa ke arah sana (perdagangan manusia),"imbuhnya. 

Saat ini, keempat bayi tersebut berada dalam pengawasan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pinrang dalam kondisi sehat. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved