Balita
Diduga Dibantu Interpol Malaysia, Warga Pinrang Adopsi 4 Bayi Berwajah India dan Tiongkok
Balita tersebut berusia antara satu hingga dua tahun. Dua perempuan dan dua laki-laki.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Muh. Irham
PINRANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, diperiksa polisi karena menampung empat balita yang didatangkan dari Negara Malaysia.
Warga tersebut bernama Ramli (49), asal Dusun Pajalele, Desa Binanga Karaeng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Diketahui, empat anak ini dirawat oleh dua orang pengasuh.
Yakni Sukmawati (50) asal Kolaka, Sulawesi Utara dan berdomisili di Kabupaten Soppeng dan Rajiah (36) asal Kabupaten Pangkep.
Hal ini terungkap, setelah dua pengasuh tersebut diamankan setelah mendapat laporan dari warga.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan kedua pengasuh itu awalnya ditemukan warga dalam kondisi kebingungan setelah berhenti bekerja sebagai pengasuh keempat bayi tersebut.
Kedua pengasuh itu tidak tahan dengan perlakuan kasar Ramli saat bekerja.
Selain itu, gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan kesepakatan awal perjanjian kerja.
"Kedua pengasuh ini menceritakan ke warga sekitar terkait apa yang mereka alami selama bekerja di rumah Ramli. Dari situ, terungkap jika ada 4 bayi asal Malaysia yang masuk ke Pinrang tanpa sepengetahuan pemerintah setempat," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (4/8/2022).
Balita tersebut berusia antara satu hingga dua tahun. Dua perempuan dan dua laki-laki.
Diantaranya, ada yang berperawakan keturunan China dan India.
"Dari hasil interogasi, kedua pengasuh mengaku jika ia dilarang oleh Ramli untuk membawa keluar keempat balita tersebut untuk meninggalkan pekarangan rumah," tuturnya.
Polisi pun mengamankan Ramli beserta keempat anak tersebut.
"Hasil interogasi, Ramli mengaku jika keempat balita tersebut didatangkan dari Malaysia dengan bantuan istrinya yang merupakan Interpol Negara Malaysia. Menggunakan jasa penerbangan,” bebernya.
Dari pengakuan Ramli, kata Muhalis, keempat balita tersebut dirawatnya karena merasa iba.