Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Darma Endrawati

Menguak Fenomena Pemuda Tidak Produktif

Pemuda dibatasi pada rentang usia 15-24 tahun, dengan asumsi merekalah yang dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan memegang kendali perubahan.

TRIBUN TIMUR
Logo Tribun Timur- opini Tribun Timur berjudul Menguak Fenomena Pemuda Tidak Produktif 

Lalu, bagaimana fenomena pemuda tidak produktif (NEET) di Sulawesi Selatan??

Sepanjang kurun waktu 2015 hingga 2021, persentase NEET di Sulawesi Selatan cukup tinggi di atas 20 persen.

Bahkan pada masa pandemi 2020 persentase NEET mencapai 25,5 persen.

Angka ini berarti dari 100 orang pemuda usia 15-24 tahun, 26 orang diantaranya tidak produktif (tidak sekolah, tidak bekerja dan pelatihan).

Pada tahun 2021 seiring melandainya pandemi persentase pemuda tidak produktif menurun di level 23,8 persen namun masih di atas kondisi normal tahun 2019 yang senilai 21,9 persen.

Solusi atas permasalahan pemuda tidak produktif bisa dilakukan sesuai karakteristiknya.

Analisa terhadap data Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) memberikan gambaran karakteristik mengenai hal ini.

Pemuda tidak produktif (NEET) didominasi oleh perempuan dengan persentase hampir 60 persen. Angka ini cukup tinggi mengingat NEET tidak termasuk perempuan yang memilih tidak aktif karena mengurus rumah tangga.

Hal ini terkonfirmasi juga oleh data persentase pemuda tidak produktif yang didominasi status belum menikah sebesar 70 persen.

Selanjutnya dari sisi tempat tinggal, fenomena pemuda tidak produktif berimbang antara perdesaan dan perkotaan, dengan persentase perkotaan 51 persen.

Sementara dari sisi pendidikan, ijazah terakhir pemuda tidak produktif sebagian besar jenjang pendidikan menengah atas (40 persen).

Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dominansi karakteritik pemuda tidak produktif (NEET) adalah perempuan, tinggal di perkotaan , belum menikah, dan jenjang pendidikan menengah atas.

Untuk itu perlu dilakukan stressing kebijakan pada karakteristik tersebut.

Menghadapi fenomena pemuda tidak produktif diperlukan usaha multisektoral yang meliputi sisi ekonomi, sosial dan mental.

Perluasan akses terhadap pendidikan dan lapangan kerja mutlak dilakukan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved