Headline Tribun Timur
Makassar Terkepung Macet, Jembatan Barombong Menunggu Kembaran
Kemacetan sumber mubazir. Waktu dan bahan bakar terbuang percuma. Polusi udara semakin menebal. Emosi pun kian meninggi.
Ia juga akan membuka ruang untuk pihak swasta atau investor dalam pembangunan jalan laut itu.
“Jadi nanti kan akan ada jalan di laut yang langsung ke stadion. Ini tidak ada anggarannya. Itu ada tata ruangnya. Kita menawarkan ke investor,” kata Danny Pomanto.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Iman Hud menjelaskan penyebab kemacetan tersebut khususnya pada hari Minggu.
Ia mengatakan bahwa hari itu merupakan puncak kemacetan.
Sebab volume kendaraan yang melalui jalur itu meningkat dari hari biasanya.
Menurutnya, bukan hanya warga Barombong yang melewati jembatan itu.
Melainkan warga dari Gowa dan Takalar juga berbondong-bondong ke Makassar melalui jalur itu pada hari Minggu.
Mereka, kata Iman Hud, datang ke Makassar belanja perlengkapan sekolah untuk anaknya.
“Memang puncaknya macet itu waktu hari Minggu. Kan besoknya anak-anak sudah masuk sekolah, jadi hari terakhir mereka pergi belanja,” ujar Iman.
Iman mengaku kewalahan mengatur arus lalu lintas di jembatan itu.
Sebab volume kendaraan yang terus meningkat, sementara kondisi jalan masih tetap. Tidak ada pelebaran jembatan atau jalan.
Selain itu, saat hari libur, pihaknya kadang tidak melaksanakan tugas.
“Cuman kadang kalau memang macet sekali, saya perintahkan anggotaku ke lokasi biar libur,” katanya.
“Tapi kita kan terbatas juga, jadi tidak bisa setiap saat berada di sana,” tambahnya.
Jika hari kerja, Iman Hud menyebutkan kemacetan bisa sedikit diantisipasi.
Meskipun terjadi kepadatan kendaraan, tetapi tidak sampai macet berjam-jam seperti saat akhir pekan.
Selengkapnya baca HL Tribun Timur edisi Rabu (20/7/2022). (*)