Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesan Aksa Mahmud ke Manajemen Bosowa: Kembangkan Wisata dan PSM Makassar

Aksa Mahmud meluncurkan tiga sarana wisata di Makassar saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77.

|
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
Saat Founder Father Bosowa Aksa Mahmud sambutan di perayaan miladnya ke 77 di Pantai Indah Bosowa, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (16/7/2022) malam 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Founder Father Bosowa Group, HM Aksa Mahmud kini berusia 77 tahun (16/7/1945-2022).

Hanya selisih sebulan dengan usia proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945).

Meski terbilang memasuki usia senja, ayah lima orang anak ini tetap gigih mengembangkan usahanya.

Baca juga: Milad ke-77, Aksa Mahmud Luncurkan Wisata Heli Pertama di Sulsel

Baca juga: Penamatan 1.389 Santri DDI Mangkoso Barru Dihadiri Founder Bosowa Aksa Mahmud & Bupati Suardi Saleh

Sosoknya memang dikenal pekerja keras dikalangan pengusaha dan akademisi.

Aksa Mahmud meluncurkan tiga sarana wisata saat ulang tahun.

Seperti wisata heli, sarana rekreasi keluarga berupa water sport (banana boat) dan resto pantai.

Peluncurannya berlangsung di Pantai Indah Bosowa, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Lokasi ini juga dijadikan tempat gala dinner perayaan Ulang tahun ke-77 Wakil Ketua MPR priode 2004-2009 itu.

Gala dinner dihadiri sejumlah relasi Bosowa Grup, akademisi dan tokoh berpengaruh di Sulsel maupun nasional.

Diantaranya, Hakim Agung Mahkamah Agung RI Dr Ibrahim, Ketua GIPI, perwakilan ASTINDO, ASITA, PHRI dan para General Manager Hotel.

Begitu juga direksi dan pimpinan Bosowa Group.

Mengawali sambutannya, Aksa Mahmud bercerita tentang tanggal lahirnya yang diabadikan sang ayah di tiang utama rumahnya di Barru.

"Sebenarnya tanggal lahir saya awalnya belum diketahui pasti, beruntung bapak saya tulis di Patto Bolae (tiang utama rumah) jadi kita tahu," kata Aksa Mahmud.

Aksa Mahmud juga mengatakan, dirinya tidak pernah merayakan hari lahir.

"Yang peringati kita-kita semua di sini, saya sejak kecil tidak pernah dirayakan begini," ucapnya sederhana.

Aksa Mahmud pun berkisah, di hadapan tetamu tentang potensi wisata Sulawesi Selatan.

Mulai dengan mengulas sejarah keberadaan pelabuhan-pelabuhan di Selat Makassar.

Menurutnya, kejayaan Pelabuhan Paotere dan pelabuhan -pelabuhan kecil di semenanjung Selat Makassar, harus dikembalikan.

Salah satu caranya dengan mengembangkan potensi wisata, sebab dunia saat ini terfokus pada sektor wisata.

"Sekarang semua wilayah akan tertinggal kalau tidak mengembangkan wisata, karena dunia semua mengarah kesitu," ujar Aksa Mahmud.

"Oleh sebab itu, saya bilang kita tidak boleh tertinggal. Makassar Sulawesi Selatan harus kebagian," sambungnya.

Tidak berhenti di situ, Aksa Mahmud juga mengulas sejarah PSM Makassar yang pernah diambil alih oleh pengusaha asal Jawa Barat, Arifin Panigoro.

Kala itu, kenang Aksa, dirinya langsung memerintah putranya Sadikin Aksa untuk segera membeli kembali PSM Makassar.

Sebab dirinya tidak terima jika PSM Makassar yang merupakan milik masyarakat Sulawesi Selatan jatuh ke tangan daerah lain.

"Saya langsung telpon Sadikin, ini PSM harus dibeli kembali. Masa PSM Makassar dimiliki oleh orang Jawa barat, jadi bagaimana caranya kau harus kembali ambil alih PSM," ucapnya dengan nada tegas.

"aya tegaskan PSM Makassar milik Bosowa dan bertanggung jawab menjaga brand itu karena PSM Makassar juga merupakan milik kita masyarakat Bugis, Makassar Toraja dan Mandar," tegasnya lagi.

Aksa juga menceritakan histori singkat PSM Makassar yang berdiri sejak 1905.

Kata dia, PSM Makassar merupakan klub tertua dari lima klub perserikatan diantaranya, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya, dan PSMS Medan.

"PSM ini sudah lebih 100 tahun, dan diantara lima klub perserikatan PSM belum pernah turung ke divisi dua," paparnya.

Ia lalu menceritakan PSM Makassar yang nyaris masuk zona degradasi pada Liga 1 2021 lalu.

Menurutnya, salah satu penyebab utama karena PSM Makassar tidak memiliki kandang alias stadion.

Keberadaan stadion yang diisi supporter fanatik kata dia merupakan spirit yang begitu berarti bagi PSM Makassar.

Bosowa group yang dikelola generasi kedua saat ini, Aksa Mahmud pun menitipkan pesan berharga.

"Jadi saya bilang ke managemen Bosowa, pokoknya dua sektor ini kau harus jaga. Yaitu kembangkan Pariwisata dan PSM Makassar pada periode ini," tegasnya.

Sebagai tokoh berpengaruh di Sulsel bahkan di kancah nasional, Aksa Mahmud juga tidak lupa pada kemajuan tanah kelahirannya.

Untuk memajukan pendapat daerah Sulsel di masa mendatang, ada dua hal yang perlu digenjot. Yaitu sektor pendidikan dan kesehatan.

"Saya sudah bilang ke pak gubernur, kalau mau Sulsel maju ada dua yang perlu dikembangkan yaitu pendidikan dan rumah sakit (kesehatan)," katanya

Ia pun mencontohkan kemajuan signifikan yang ditunjukkan Singapura.

"Di Singapura ada 1,5 juta orang tiap tahunnya datang berobat ke sana, itu baru orang yang mau berobat, belum pengantarnya," ungkap Aksa

Diakhir sambutannya, Aksa Mahmud pun berharap agar momen kebersamaan di gala dinner ini dapat terulang di tahun mendatang.

"Terima kasih semuanya, semoga kita bisa bertemu lagi di pantai ini," tutupnya.(TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved