Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kesaksian WNI Soal Situasi di Jepang Setelah Penembakan Mantan PM Shinzo Abe

Warga Negara Indonesia (WNI) di Tokyo, Muh Zulkifli Mochtar, mengungkapkan warga Jepang shock luar biasa atas kejadian tersebut.

Editor: Sudirman

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, meninggal setelah ditembak saat berpidato di jalanan Kota Nara, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11:30 waktu setempat.

Warga Negara Indonesia (WNI) di Tokyo, Muh Zulkifli Mochtar, mengungkapkan warga Jepang kaget luar biasa atas kejadian tersebut.

"Hampir seluruh tayangan TV menyiarkan live update peristiwa. Ada lembaran koran khusus dibagi sore hari di stasiun perihal peristiwa ini," kata Zulkifli saat dihubungi Tribun Timur.

Baca juga: Dua Peluru Tembus Dada Shinzo Abe, Mantan PM Jepang Ini Dinyatakan Meninggal Dunia

Baca juga: Video: Detik-detik Penembakan Mantan PM Jepang, Sedang Orasi Kampanye

PM Jepang Fumio Kishida terkesan sangat emosional dan terpukul dengan peristiwa itu ketika memberikan keterangan di TV siang.

Dr Zulkifli secara pribadi juga kaget luar luar biasa.

"Bagaimana bisa ini terjadi di Jepang? Sebuah negara minim crime, dianggap satu negara teraman dan luar biasa mengedepankan nilai kesopanan," katanya.

Tapi, kata Zulkifli, belakangan ini memang makin banyak intensitas crime di Jepang yang cenderung aneh.

Ia mencontohkan pembakaran sengaja gedung, menabrak dengan sengaja, melempar gas di kereta dan banyak lagi.

"Apalagi yang ditembak adalah mantan PM Shinzo Abe, politikus yang luar biasa sangat populer," katanya.

Dr Zulkifli mengatakan, PM Shinzo Abe sekitar tiga dekade aktif di Liberal Democratic Party.

Jadi Perdana menteri pertama tahun 2006. Karena populer, terpilih lagi jadi PM tahun 2012-2020. Mundur karena sakit. Jadi Perdana Menteri terpanjang dalam sejarah Jepang.

"Ditembak justru disaat melakukan kampanye di kota Nara menjelang pemilu majelis tinggi hari minggu nanti," katanya.  

"Kita tunggu saja hasil investigasi polisi apa motif pelaku menembak mantan PM negara mereka," lanjutnya.

Dr Zulkifli mengatakan ada ratusan WNI tinggal di kota Nara.

"Untuk saat ini, belum ada WNI yg terdampak menurut info KBRI Tokyo," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved