Pertama Kalinya Arang Briket Hasil Olahan Tempurung Kelapa CV Coconut Diekspor Sampai Turki
Sejauh ini, CV Coconut Internasional Indonesia terkendala biaya. Pengiriman dari Makassar ke Surabaya saja butuh anggaran Rp30 hingga Rp50 juta
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN TIMUR/Siti Aminah
Proses pencetakan arang briket dari tempurung kelapa di CV Coconut Internasional Indonesia.
"Ini kan lama baru bisa, persoalan izin susah karena ini dianggap mudah terbakar, harus melalui izin dari Surabaya, saya bingung kenapa Surabaya bisa disini tidak bisa," jelasnya.
Terakhir, Ketua DPRD Makassar Andi Ina Kartika Sari bahwa pelaku UMKM Sulsel telah membuktikan bahwa ini pertama kalinya dilakukan ekspor atas nama CV Coconut.
"Sulsel terbaik (briket) dan kita penghasil kelapa terbanyak di Indonesia setelah Sumatera, dan ini jadi harapan untuk UMKM dan petani bisa memanfaatkan bagaimana briket akan muncul dari daerah lainnya," terangnya.
"Kami akan mendukung sesuai tupoksi kita, baik dari sisi anggaran. Kami sangat bangga apalagi perempuan, woman support women," tutupnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Proses-pencetakan-arang-briket-dari-tempurung-kelapa-di-CV-Coconut-Internasional-Indonesia.jpg)