Per Juni 2022, Inflasi Parepare Terendah dari Lima Kota di Sulawesi Selatan
Pasca lebaran Idul Fitri harga beberapa komoditas mengalami penurunan harga atau kembali ke harga normal.
Penulis: M Yaumil | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi merilis laporan Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi Gabungan lima Kota di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lima kota ini Makassar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone, Kota Palopo, dan Kota Parepare.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 1,06 persen dan inflasi terendah di Kota Parepare sebesar 0,11 persen.
Kabupaten Bulukumba inflasi sebesar 0,46 persen, Kota Palopo inflasi sebesar 0,40 persen, dan Kota Makassar 0,29 persen
Senada, laporan BPS Kota Parepare menjelaskannya faktor inflasi.
Kota Parepare, harga bawang merah, cabai, dan tomat mengalami kenaikan.
"Curah hujan dan permintaan dari luar Pulau Sulawesi yang tinggi menyebabkan kenaikan harga sayur dan bumbu yang cukup tinggi," kata Kepala BPS, Suparno dalam laporannya, Sabtu (2/7/2022).
Pasca lebaran Idul Fitri harga beberapa komoditas mengalami penurunan harga atau kembali ke harga normal.
"Seperti tarif angkutan antar kota, daging dan ayam potong normal kembali," ujarnya.
Minyak Goreng kembali tersedia dipasaran, walaupun belum semua merek tersedia di outlet, beberapa kualitas sudah menunjukkan penurunan harga.
Beberapa barang industri mengalami kenaikan, di antaranya beberapa jenis pakaian, semen, susu, kendaraan, dan beberapa komoditas.
Lebih lanjut, Suparno mengatakan inflasi bulanan Kota Parepare sebesar 0,11 persen.
Inflasi kalender dari Januari sampai Juni 2022 sebesar 4,37 persen.
Inflasi tahunan dari Juni 2021 sampai Juni 2022 sebesar 6,15 persen.
Kota Parepare berhasil menekan angka inflasi bulan ini, pasalnya bulan Mei 2022 inflasi Parepare sebesar 1,88 persen tertinggi dari lima kota.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengatakan inflasi stabil dan terkendali.
"Pasar murah ini, tentunya memberikan efek ekonomi. Disisi lain inflasi kita juga stabil dan terkendali," katanya usai melepas pasar murah, Kamis (30/6/2022) lalu.
Asas manfaat pasar murah sangat besar dan langsung menyentuh masyarakat.
Sekaligus, ujar Wali Kota dua periode itu, pengendali harga yang melonjak di pasaran.
"Asas manfaatnya sangat luar biasa yah. Sekaligus ini menjadi pengendali, agar tidak ada gejolak harga," pungkasnya.
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil